INVESTIGASI PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT SABUT KELAPA DAN FIBERGLASS SEBAGAI SKIN PADA KOMPOSIT HIBRID SANDWICH DENGAN CORE SERBUK GERGAJI KAYU SENGON TERHADAP KEKUATAN BENDING

SUHAILI, SUHAILI (2017) INVESTIGASI PENGARUH VARIASI PANJANG SERAT SABUT KELAPA DAN FIBERGLASS SEBAGAI SKIN PADA KOMPOSIT HIBRID SANDWICH DENGAN CORE SERBUK GERGAJI KAYU SENGON TERHADAP KEKUATAN BENDING. S1 thesis, UPT. Perpustakaan Unram.

[img] Text
skripsi_suhaili.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Industri pemakaian material ramah lingkungan yang mampu di daur ulang serta mampu dihancurkan sendiri oleh alam merupakan pedoman teknologi saat ini. Kelebihan komposit hibrid sandwich adalah ringan tapi mempunyai kekuatan yang tinggi. Komposit hibrid sandwich terdiri dari inti (core) dengan densitas sangat rendah dan skin yang tipis dan kaku. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi panjang serat fiberglass sebagai skin satu dan sabut kelapa sebagai skin dua terhadap kekuatan bending pada material komposit hibrid sandwich dengan core serbuk gergaji kayu sengon. Bahan utama penelitian ini adalah serbuk gergaji kayu sengon, fiberglass, sabut kelapa, resin polyester tak jenuh dan hardener. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian densitas dan bending (ASTM C-393). Pembuatan komposit hibrid sandwich dilakukan dengan membuat core komposit serbuk gergaji kayu sengon, komposit fiberglass, komposit serat sabut kelapa dan matrik resin dengan metode serat acak, core tersebut direkatkan dengan skin satu (fiberglass) dan skin dua (serat sabut kelapa) yang telah dipotong sesuai dengan ukurannya. Kemudian dilakukan penekanan agar core dengan skin satu dan skin dua mengalami perekatan yang maksimal, kemudian didiamkan selama 2 jam. Spesimen dipotong sesuai dengan ukuran uji bending, variasi panjang serat yang digunakan adalah 10 mm, 30 mm dan 50 mm. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambahnya panjang serat yang digunakan maka semakin besar pula kekuatan bending yang dihasilkan. Pada pengujian bending, terjadi peningkatan kekuatan bending seiring bertambahnya variasi panjang serat yang digunakan. Kekuatan bending maksimum terjadi pada variasi panjang serat skin satu FG50 mm dengan skin dua FK50 mm sebesar 41,34 MPa. Sedangkan kekuatan bending minimum terjadi pada variasi panjang serat skin satu FG10 mm dengan skin dua FK10 mm sebesar 18,88 MPa.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): komposit hibrid sandwich, kekuatan bending.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Syafruddin Dion
Date Deposited: 27 Oct 2017 00:19
Last Modified: 27 Oct 2017 00:19
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/1108

Actions (login required)

View Item View Item