PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO KELAINAN REFRAKSI YANG TIDAK TERDIAGNOSIS PADA SISWA/I SD DI SEKECAMATAN MATARAM TAHUN 2018

Putri, Rr. Febrinita Indraswari (2019) PREVALENSI DAN FAKTOR RESIKO KELAINAN REFRAKSI YANG TIDAK TERDIAGNOSIS PADA SISWA/I SD DI SEKECAMATAN MATARAM TAHUN 2018. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
KTI Rr. Febrinita Indraswari Putri.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar belakang: Kelainan refraksi merupakan gangguan penglihatan yang paling sering ditemukan pada kelompok usia anak-anak. Pentingnya deteksi dini dan tatalaksana awal untuk mencegah gangguan penglihatan yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan kepribadian anak di sekolah. Terapi secara dini dan tepat waktu dapat mencegah ambliopia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis serta menganalisa hubungan usia dan jenis kelamin dengan kelainan refraksi pada siswa/i SD di Sekecamatan Mataram. Manfaat penelitian adalah tersedianya data prevalensi kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis sehingga diharapkan dapat dilakukan deteksi dini untuk mencegah terjadinya gangguan perkembangan fungsi penglihatan pada anak. Metode: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik, dengan metode penelitian cross-sectional. Pemilihan sampel menggunakan teknik cluster sampling dengan total sampel 171 anak. Penelitian ini dilakukan di SD terpilih Sekecamatan Mataram dan Poli Mata RS Universitas Mataram. Penelitian ini dilakukan dengan pengisian kuesioner dan pemeriksaan koreksi refraksi terbaik. Hasil: Jumlah kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis pada anak usia 7, 8, 11, dan 12 tahun adalah 0 (0%), 1 (0,58%), 2 (1,16%), dan 6 (3,51%). Jumlah laki- laki dan perempuan yang memiliki kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis adalah 2 (22,22%) dan 7 (77,78%). Prevalensi kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis sebesar 5,26%. Hasil uji korelasi Chi-Square menunjukkan tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,147) antara jenis kelamin dengan kelainan refraksi dan juga tidak terdapat korelasi yang signifikan (p=0,162) antara usia dengan kelainan refraksi pada siswa/i SD Sekecamatan Mataram. Kesimpulan: Prevalensi kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis adalah 5,26% dan tidak terdapat korelasi antara jenis kelamin dan usia dengan kelainan refraksi pada siswa/i SD Sekecamatan Mataram.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): kelainan refraksi yang tidak terdiagnosis, ketajaman penglihatan, usia, jenis kelamin, anak-anak.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 14 Mar 2019 08:43
Last Modified: 14 Mar 2019 08:43
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/12771

Actions (login required)

View Item View Item