KEWENANGAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN PENYADAPAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA

ARSINI, NI NYOMAN SUSTRI (2010) KEWENANGAN PENYIDIK DALAM MELAKUKAN PENYADAPAN TINDAK PIDANA NARKOTIKA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
1. Cover.doc
Restricted to Repository staff only

Download (114kB)
[img] Text
2. Kata Pengantar n Daftar Isi.doc
Restricted to Repository staff only

Download (62kB)
[img] Text
3. BAB I-V.doc
Restricted to Repository staff only

Download (293kB)
[img] Text
4. Daftar Pustaka.doc
Restricted to Repository staff only

Download (38kB)

Abstract

Bahwa kewenangan penyidik dalam melakukan penyadapan terhadap tindak pidana narkotika telah diatur dalam ketentuan Pasal 66 ayat (2) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1997. Kewenangan tersebut merupakan kewenangna terikat, karena yang dapat disadap hanyalah pelaku yang diduga keras membicarakan masalah yang berhubungan dengan tindak pidana narkotika. Kekuatan pembuktian elektronik melalui hasil penyadapan penyidik yang berupa hasil rekaman merupakan alat bukti yang dapat digolongkan ke dalam alat bukti petunjuk yang diperoleh dari surat sebagaimana ketentuan Pasal 188 ayat (2) huruf b KUHAP, yang akan lebih memperkuat suatu pembuktian yang dilakukan dalam sidang pengadilan. Jadi, pembuktian elektronik akan lebih bersifat mengikat apabila dihubungkan antara alat bukti yang satu dengan lainnya agar memperoleh persesuaian antara alat bukti lain.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): pidana narkotika.b KUHAP,
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Imran SE
Date Deposited: 14 Mar 2019 08:41
Last Modified: 14 Mar 2019 08:41
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/12798

Actions (login required)

View Item View Item