PERKAWINAN ANTAR KASTA DALAM MASYARAKAT HINDU (BALI) DI KOTA MATARAM

VIDYA, IDA BAGUS PUTU EKA (2010) PERKAWINAN ANTAR KASTA DALAM MASYARAKAT HINDU (BALI) DI KOTA MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Cover Skripsi_ptaka.doc
Restricted to Repository staff only

Download (72kB)
[img] Text
bab_I.doc
Restricted to Repository staff only

Download (56kB)
[img] Text
BAB II.doc
Restricted to Repository staff only

Download (97kB)
[img] Text
BAB III.doc
Restricted to Repository staff only

Download (33kB)
[img] Text
BAB IV-ok.doc
Restricted to Repository staff only

Download (135kB)

Abstract

Manusia di samping sebagai mahluk individu juga sebagai mahluk sosial, sehingga dengan demikian selalu ingin hidup bersama dengan manusia lainnya. Dalam masyarakat Hindu (Bali) mengenal adanya stratifikasi sosial yang menimbulkan suatu pembedaan kelas-kelas dalam masyarakat yang disebut kasta yang berdasarkan atas watak, sifat dan bakat kelahiran yaitu, Brahmana, Ksatria, Wesia dan Sudra. Berdasarkan fungsi masing-masing kasta akan tercermin hak dan kewajiban disesuaikan dengan fungsi/tugas dalam masyarakat yaitu : a. Kasta Brahmana berkewajiban untuk mengajar dan mempelajari Weda dan mengamalkannya serta menerapkannya di dalam kehidupan bermasyarakat; b. Kasta Ksatria berkewajiban untuk menjalankan pemerintahan atau melindungi serta menjaga keamanan negara, di samping itu pula berkewajiban untuk mempelajari Weda; c. Kasta Wesia berkewajiban untuk meningkatkan produksi dengan jalan memelihara hewan, mengusahakan dan mengolah tanah pertanian, berniaga dan meminjamkan uang, di samping itu pula berkewajiban mempelajari Weda; d. Kasta Sudra berkewajiban untuk membantu ketiga golongan tersebut di atas. Untuk menuju tercapainya tujuan penelitian maka memerlukan suatu metode yang dipergunakan yaitu, metode empiris dan metode normatif yang berarti sebagai berikut, metode empiris adalah mengungkap dan meneliti gejala-gejala yang ada di lapangan dan metode normatif adalah metode yang menganalisa berdasarkan buku-buku ataupun literatur-literatur yang dibaca dan digunakan sebagai acuan untuk memecahkan suatu permasalahan yang berhubungan dengan judul skripsi. Dengan adanya sistem stratifikasi seperti tersebut di atas akan menimbulkan suatu perkawinan antar kasta yang dibolehkan dan dilarang, dalam masyarakat Hindu di Kota Mataram dilaksanakan dengan cara rangkat (lari bersama) karena sulit disetujui oleh kerabat wanita, kecuali terhadap perkawinan antar kasta yang diperbolehkan, itupun apabila antara kerabat wanita dan pria mempunyai hubungan persahabatan atau yang sejenis dengan itu. Perkawinan antar kasta juga menimbulkan suatu akibat yaitu : a. Terhadap kerabat wanita yaitu, hubungan kekeluargaan antara mempelai wanita dengan orang tua dan sanak saudaranya menjadi putus; b. Terhadap kerabat pria yaitu, Mempelai wanita mengikuti kerabat suaminya dan mempelai wanita menjadi pendukung hak dan kewajiban kerabat suaminya; c. Terhadap anak-anak yaitu, anak yang lahir dari perkawinan itu mengikuti garis keturunan ayahnya; d. Terhadap harta kekayaan yaitu, suami dan isteri mempunyai hak yang sama atas harta bersama, sedangkan terhadap harta bawaan masing-masing pihak (suami dan isteri) pada dasarnya mempunyai hak untuk mengolah harta tersebut.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): penelitian, metode empiris,metode normatif ,Hindu (Bali)
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Imran SE
Date Deposited: 15 Mar 2019 03:03
Last Modified: 15 Mar 2019 03:03
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/12839

Actions (login required)

View Item View Item