PENERAPAN HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI DI KECAMATAN SAKRA)

Haironi, Ria Wahyu Surya (2010) PENERAPAN HAK ASUH ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PERCERAIAN DI BAWAH TANGAN (STUDI DI KECAMATAN SAKRA). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
coper depan.doc
Restricted to Repository staff only

Download (174kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.doc
Restricted to Repository staff only

Download (72kB)
[img] Text
BAB I-BAB V.doc
Restricted to Repository staff only

Download (396kB)
[img] Text
Lampiran.doc
Restricted to Repository staff only

Download (73kB)

Abstract

Masyarakat Lombok khususnya di Sakra yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, bila terjadi perceraian, maka hak asuh anak di bawah umur diberikan kepada isteri, namun banyak diantara isteri-isteri itu memberikan hak asuh anak tersebut ke orang tuanya, dengan alasan suami tidak memberikan nafkah. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti mengambil judul ” Penerapan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur Dalam Perceraian Di Bawah Tangan (Studi di Kecamatan Sakra Lombok Timur)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hak asuh anak akibat perceraian di bawah tangan menurut hukum adat Sasak dan menurut hukum perkawinan, serta untuk mengetahui dampak perceraian di bawah tangan di Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan yuridis empiris yaitu penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung di lapangan. Penelitian ini telah dilakukan di 3 (tiga) desa di Kecamatan Sakra yakni Desa Sakra; suangi; dan Desa Keselet, dengan melakukan wawancara dengan 15 responden ditiap desa tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di ketahui bahwa di Kecamatan Sakra terdapat 21 responden atau 46,67% merupakan hak asuh anak diberikan kepada nenek. Untuk hak asuh oleh Ibu dan Nenek (20 responden) atau 44,44%, sedangkan hak asuh oleh Ibu dan Bapak relatif kecil masing-masing 1 orang responden (2,22%) dan 3 responden (6,67%). Hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan dari Ibunya untuk memberikan nafkah kepada anak, sehingga hak asuh anak cenderung dialihkan kepada neneknya. Di samping itu adanya kebiasaan dari masyarakat yang apabila terjadi perceraian,maka istri/ janda akan dikembalikan ke orang tuanya, dengan demikian secara tidak langsung orang tua dari istri/ janda (nenek) memiliki peran serta dalam pengasuhan anak dari istri/ janda tersebut. Untuk pemberian nafkah, di Kecamatan Sakra cenderung diberikan oleh Ibu dan Neneknya (17 responden) atau 37,78% , nafkahyang diberikan oleh nenek mencapai 12 responden (26,66%) sedangkan nafkah yang diberikan oleh Ibu atau Bapak relatif kecil yakni masing-masing 8 responden (17,78%). Hal ini diduga disebabkan karena baik Bapak atau Ibunya tidak memiliki penghasilan yang cukup untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Penerapan Hak Asuh Anak Di Bawah Umur
Subjects: K Law > KZ Law of Nations
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Imran SE
Date Deposited: 19 Mar 2019 02:00
Last Modified: 19 Mar 2019 02:00
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/12879

Actions (login required)

View Item View Item