OPTIMALISASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN DALAM USAHATANI TANAMAN SAYURAN DATARAN RENDAH DI KOTA MATARAM

KADRI, KADRI (2019) OPTIMALISASI PENGGUNAAN SUMBERDAYA LAHAN DALAM USAHATANI TANAMAN SAYURAN DATARAN RENDAH DI KOTA MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengidentifikasi jenis tanaman sayuran yang dominan diusahakan petani di Kota Mataram; (2) Menganalisis biaya dan pendapatan berbagai usahatani sayuran di Kota Mataram; (3) Menganalisis penggunaan sumberdaya lahan yang optimal melalui pengaturan pola pertanaman komoditas sayuran di Kota Mataram. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik survai. Jumlah responden ditentukan sebanyak 30 orang yang terdistribusi secara proportional sampling, Selanjutnya untuk mendapatkan petani yang menjadi responden ditentukan secara accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis tanaman sayuran dataran rendah yang dominan diusahakan petani di Kota Mataram dengan rata-rata luas usahatani masing-masing, adalah: cabai rawit (25 are), bayam hijau (20 are), sawi kembang, kacang panjang (20 are), tomat (25 are), dan pare seluas 30 are. (2) Rata-rata biaya produksi pada usahatani cabai rawit Rp 409.642,22/are; bayam hijau sebesar Rp 125.838,89/are; sawi kembang Rp 150.355,56; kacang panjang Rp 506.377,78/are; tomat Rp 444.495,56/are; dan pare sebesar Rp 316.157,04/are. Rata-rata penerimaan pada usahatani cabai rawit sebesar Rp 1.205.000,-/are; bayam hijau Rp 180.000,-/are; sawi kembang adalah Rp 270.000,-; kacang panjang, yaitu Rp 1.400.000,-/are; tomat Rp 1.280.000,-/are; dan pare sebesar Rp 875.000,-/are. Rata-rata pendapatan pada usahatani cabai rawit Rp 795.357,78/are; bayam hijau Rp 54.161,11/are; sawi kembang Rp 119.644,44; kacang panjang sebesar Rp 893.622,22/are; tomat Rp 835.504,44/are; dan usahatani pare sebesar Rp 558.842,96/are. (3) Dari 6 jenis aktivitas usahatani tanaman sayuran yang dominan di Kota Mataram (cabai rawit, bayam hijau, sawi kembang, kacang panjang, tomat dan pare), terdapat 3 aktivitas yang disarankan pada MT-1 untuk memaksimumkan pendapatan usahatani sayuran sebesar Rp 13.386.820,-, yaitu: aktivitas usahatani X1 (cabai rawit) seluas 4,7089 are atau 25,09%, usahatani X5 (usahatani tomat) seluas 6,4445 are (34,33%), dan X6 (usahatani pare) seluas 7,6177 are (40,58%) dari seluruh luas lahan tanaman sayuran rata-rata yang digunakan. Perubahan rekomendasi pada MT-2, yaitu: aktivitas X1 (cabai rawit) seluas 4,0174 are (22,39%), usahatani X5 (usahatani tomat) 6,3113 are (35,28%), dan X6 (usahatani pare) seluas 7,6177 are (42,44%) dan dapat memaksimumkan pendapatan Rp 16.917.690,- Pada MT-3 merubah rekomendasi luas penggunaan lahan usahatani sayuran dan hanya dua jenis sayuran yang dapat memaksimumkan pendapatan petani, yaitu: aktivitas usahatani X1 (cabai rawit) seluas 11,0633 are (67,18%), dan usahatani X5 (usahatani tomat) seluas 5,4054 are (32,82%), dapat memaksimumkan pendapatan Rp 9.017.909,-

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Optimalisasi, Sumberdaya Lahan, Usahatani Sayuran Kota Mataram.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 26 Mar 2019 03:36
Last Modified: 26 Mar 2019 03:36
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/13056

Actions (login required)

View Item View Item