DAMPAK KLAIM “NINE DASH LINE” CHINA TERHADAP MASALAH KEAMANAN MARITIM INDONESIA DI WILAYAH PERAIRAN NATUNA

WUTSQO, URWATIL (2019) DAMPAK KLAIM “NINE DASH LINE” CHINA TERHADAP MASALAH KEAMANAN MARITIM INDONESIA DI WILAYAH PERAIRAN NATUNA. S1 thesis, Universitas Mataram.

Text SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Laut China Selatan merupakan wilayah perairan yang kaya akan sumber daya alam berupa gas, minyak bumi, serta berbagai jenis ikan. Selain itu, Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran internasional yang dilalui oleh kapal-kapal dari lintas benua. China mengklaim wilayah laut tersebut sebagai wilayah penangkapan ikan tradisional melalui klaim Sembilan Garis Putus-Putus atau Nine Dash Line yang mencakup hampir seluruh wilayah Laut China Selatan. Klaim ini didasarkan atas fakta sejarah versi pemerintah China. Sedangkan dalam perspektif hukum laut internasional, klaim China atas Laut China Selatan merupakan suatu bentuk pelanggaran hukum laut internasional. Laut Natuna merupakan wilayah laut Indonesia yang berbatasan langsung dengan Laut China Selatan. Sebagian wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di perairan Natuna masuk dalam klaim Nine Dash Line milik China. Akibatnya, berbagai aktifitas melanggar hukum sering dilakukan oleh China di wilayah perairan Natuna yang dianggap sebagai wilayah penangkapan ikan tradisional tersebut, seperti pelanggaran batas wilayah negara dan Illegal Fishing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh klaim Nine Dash Line China terhadap masalah keamanan maritime di wilayah perairan Natuna.

Item Type:	Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci):	Laut China Selatan, Nine Dash Line, Illegal Fishing, UNCLOS 1982, Maritim, Natuna.
Subjects:	H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions:	Program Studi Hubungan Internasional
Depositing User:	Wiwin Kartikawati
Date Deposited:	29 Apr 2019 01:40
Last Modified:	29 Apr 2019 01:40
URI:	http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/13686

Actions (login required)

View Item