Pengembangan Model Penerapan Skema Plan Vivo Dalam Upaya Konservasi Tanah, Air Dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Kawasan Hutan Lindung yang dikelola Berbasis Masyarakat Di Pulau Lombok

Idris, Muhamad Husni and Mahrup, Mahrup and Setiawan, Budhy (2017) Pengembangan Model Penerapan Skema Plan Vivo Dalam Upaya Konservasi Tanah, Air Dan Mitigasi Perubahan Iklim pada Kawasan Hutan Lindung yang dikelola Berbasis Masyarakat Di Pulau Lombok. LPPM Universitas Mataram. (Unpublished)

[img]
Preview
Text
No18_MuhamadHusniIdris_UniversitasMataram_PPT_LapAkhirTahun2017.pdf

Download (746kB) | Preview

Abstract

Hutan lindung memiliki peran penting dalam pengaturan tata air, pengkondisian iklim dan sumber ekonomi bagi masyakat sekitar. Pengelolaan hutan berbasis masyarakat pada kawasan hutan fungsi hutan lindung perlu pengawasan dan insentif termasuk penerapan jasa lingkungan melalui skema Plan vivo. Penelitian yang direncanakan selama dua tahun ini bertujuan untuk mengembangkan model pengelolaan hutan melalui pengaturan komposisi tanaman hutan dan tanaman serbaguna dalam pengelolaan hutan lindung berbasis masyarakat, yang diintergasikan dengan penerapan jasa lingkungan karbon skema Plan Vivo. Penelitian tahun pertama bertujuan untuk mengidentifikasi model pengelolaan yang dilakukan masyarakat dilanjutkan dengan pengukuran respon hidrologis dari masing-masing kelompok model pengelolaan. Pengumpulan data dilakukan melalui diskusi kelompok terarah, survei lapang dan pengukuran langsung di lapang. Pengukuran infiltrasi dilakukan di lokasi yang dipilih secara purposive dengan mempertimbangkan ketersediaan sumberdaya air dan komposisi tanaman kayu dan tanaman serbaguna sebagai berikut : (1) 0-10% tanaman serbaguna (MPTs) dan 90-100% tanaman kayu, (2) 10-30% tanaman MPTs dan 70-90% tanaman kayu, (3) 30-50% tanaman MPTs dan 50-70% tanaman kayu, (4) 70-90% tanaman MPTs dan 10-30% tanaman kayu. Hasil penelitian tahuan pertama aalah bahwa pengelolaan lahan kawasan hutan lindung oleh masyarakat dilakukan dengan mengombinasikan tananam serbaguna dan tananam kayu dengan berbagai kombinasi. Kombinasi yang umum berada pada komposisi rata-rata berkisar antara 40-66% untuk serbaguna dan 34-60% untuk tanaman kayu. Secara umum laju infiltrasi pada berbagai komposisi tanaman kayu tidak menunjukkan perbedaan yang nyata, meskipun peningkatan komposisi tanaman serbaguna >70% cenderung menurunkan infiltrasi, meningkat berat volume tanah dan menurunkan kadar bahan organik tanah. Pemilihan kombinasi dominan tanaman serbaguna, menguntungkan secara ekonomi, sedangkan pemilihan kombinasi dominan kayu cenderung menguntungkan secara hidrologis

Item Type: Other
Subjects: S Agriculture > SD Forestry
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Husni idris
Date Deposited: 21 Jun 2019 07:52
Last Modified: 09 Aug 2019 13:31
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/13981

Actions (login required)

View Item View Item