PEMANFAATAN GULA AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG IKAN (Thunnus sp.) SEBAGAI MEDIA PRODUKSI Bacillus thuringiensis ENTOMOPATOGENIK TERHADAP LARVA Aedes aegypti

HIDAYAT, HILAL AISYAH (2019) PEMANFAATAN GULA AREN (Arenga pinnata) DAN TEPUNG IKAN (Thunnus sp.) SEBAGAI MEDIA PRODUKSI Bacillus thuringiensis ENTOMOPATOGENIK TERHADAP LARVA Aedes aegypti. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI_HILAL_OK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Bacillus thuringiensis merupakan salah satu pengendali biologis yang aman dan direkomendasikan terutama untuk pengendalian nyamuk. B. thuringiensis adalah bakteri gram positif, berbentuk batang, aerob, membentuk spora dan memiliki kemampuan membentuk kristal protein yang bersifat toksin terhadap serangga. Saat ini, B. thuringiensis yang digunakan di Indonesia masih diimpor dari luar negeri, sehingga untuk menjamin ketersediaannya B. thuringiensis perlu diproduksi di dalam negeri. Produksi spora B. thuringiensis memerlukan media pertumbuhan yang sampai saat ini masih menggunakan media sintetis yang harganya relatif mahal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menumbuhkan B. thuringiensis pada media pertumbuhan alami berbasis protein hewani, menguji toksisitas B. thuringiensis yang dipelihara pada media pertumbuhan alami berbasis protein hewani pada larva nyamuk Aedes aegypti dan membandingkan harga media. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan rasio tepung ikan dan gula aren yang digunakan yaitu 1:1, 1:3, 1:5, 1:7 dan NYSM. Pengamatan dilakukan pada jam ke-24, jam ke-48 dan jam ke-72 masa inkubasi yang meliputi konsentrasi sel, spora, kristal dan toksisitas. Jumlah sel tertinggi media alami pada penelitian ini dihasilkan oleh rasio 3:1 (4,60 x 107 sel/mL) pada jam ke 48, sedangkan yang terendah yaitu rasio 3:1 (1,70 x 106 sel/mL) pada jam ke 72. Jumlah spora tertinggi dihasilkan oleh rasio 5:1 (3,05 x 107 sel/mL) pada jam ke-48 dan terendah yaitu rasio 1:1 (8,95 x 106 sel/mL) pada jam ke-72. Jumlah kristal tertinggi dihasilkan oleh rasio 3:1 (1,90 x 107 sel/mL) pada jam ke-72 dan terendah yaitu rasio 3:1 dimana Kristal belum dapat terhitung pada jam ke-24 hingga ke-48. Tingkat toksisitas tertinggi dengan LC50 terkecil diperoleh pada rasio 1:1 (1,20 x 10 sel/mL) dan toksisitas terendah pada rasio 7:1 (4,49 x 108 sel/mL). Berdasarkan penelitian ini, kombinasi tepung ikan dan gula aren dapat dijadikan sebagai media alternatif untuk pertumbuhan B. thuringiensis dengan toksisitas yang cukup tinggi.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Bacillus thuringiensis, Aedes aegypti, Tepung Ikan (Thunnus sp.), Gula Aren (Arenga pinnata).
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Matematika dan ilmu Pengetahuan Alam
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 18 Nov 2019 04:29
Last Modified: 18 Nov 2019 04:29
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/14850

Actions (login required)

View Item View Item