ANALISIS KEKERINGAN DENGAN METODE THEORY RUN DAN METODE PNI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Drought Analysis With The Theory Run Method And PNI Method In East Lombok District

HIDAYATULLAH, BAIQ NURUL (2020) ANALISIS KEKERINGAN DENGAN METODE THEORY RUN DAN METODE PNI DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR Drought Analysis With The Theory Run Method And PNI Method In East Lombok District. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (50MB)

Abstract

Kekeringan di Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah menjadi permasalahan serius, salah satunya di Kabupaten Lombok Timur kekeringan terjadi setiap tahunnya. Pasca gempa 5 kecamatan di Lombok Timur dilanda kekeringan, yakni dari Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra Timur, Sakra Barat, Sakra. Pemerintah daerah Kabupaten Lombok Timur sudah melakukan upaya untuk mengatasi masalah kekeringan yang terjadi setiap musim kemarau tiba. Saat ini yang biasa dilakukan pemerintah adalah melakukan droping air bersih di desa yang mengalami kekeringan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan tingkat kekeringan seperti Metode Run dan Percent Normal Index (PNI). Metode tersebut dipilih karena mudah dalam pengerjaan dan tidak membutuhkan data yang banyak. Hasil analisis menggunakan Metode Run periode 1999-2018 stasiun Sambelia durasi kekeringan terpanjang sebanyak 10 bulan terjadi pada Maret sampai Desember 2018 dengan defisit sebesar 711,30 mm. Pada stasiun Ijo Balit durasi kekeringan terpanjang sebanyak 10 bulan terjadi pada bulan Juni 2004 sampai Maret 2005 dengan defisit sebesar 296,42 mm. Pada stasiun Keruak durasi kekeringan terpanjang sebanyak 35 bulan terjadi pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2016 dengan defisit sebesar 1143,14 mm. Pada stasiun Perian durasi kekeringan terpanjang sebanyak 11 bulan terjadi pada bulan Februari sampai Desember 2002 dengan defisit sebesar 1040,95 mm. Pada stasiun Pringgabaya durasi kekeringan terpanjang sebanyak 12 bulan terjadi pada bulan Juni 2002 sampai Mei 2003 dengan defisit sebesar 182,66 mm . Pada stasiun Sapit durasi kekeringan terpanjang sebanyak 16 bulan terjadi pada bulan Januari 1999 sampai April 2000 dengan defisit sebesar 1407,804 mm. Pada stasiun Sepit durasi kekeringan terpanjang sebanyak 13 bulan terjadi pada bulan Januari 2014 sampai Januari 2015 dengan defisit sebesar 308,46 mm. Untuk metode PNI kategori “amat sangat kering” pada stasiun Sambelia sebanyak 47,50%, stasiun Ijo Balit sebanyak 42,50%, stasiun Keruak sebanyak 64,17%, stasiun Perian sebanyak 34,44%, stasiun Pringgabaya sebanyak 43,33%, stasiun Sapitse banyak 37,08%, dan stasiun Sepitse banyak 42,08%.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Tingkat kekeringan, Metode Run, Percent Normal Index (PNI).
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 28 Jan 2020 02:11
Last Modified: 28 Jan 2020 02:11
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/15271

Actions (login required)

View Item View Item