KOMPOSISI JENIS MAKROALGA EPIFIT PADA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) YANG DIBUDIDAYAKAN DENGANSISTEM VERTIKULTURPADA KEDALAMAN YANG BERBEDA

YENI, PURNAMA SARI (2020) KOMPOSISI JENIS MAKROALGA EPIFIT PADA RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) YANG DIBUDIDAYAKAN DENGANSISTEM VERTIKULTURPADA KEDALAMAN YANG BERBEDA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI SARI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Provinsi Nusa Tenggara Barat merupakan kawasan yang sesuai untuk budidaya rumput laut. Diketahui nilai produksi rumput laut pada tahun 2014 mencapai 749.140,50 ton. Rumput laut yang paling banyak dibudidayakan adalah jenis Kappaphycus alvarezii, karena teknologi budidayamudah dilakukan, modal relatif kecil dan usia panen yang singkat.Kegiatan budidaya Kappaphycus alvarezii banyak dilakukan di Teluk Ekas karena memiliki perairan dangkal dan berombak, sesuai dengan persyaratan budidaya Kappaphycus alvarezii yang menggunakan metode rakit apung.Metode ini kurang efektif disebabkan karena menutupi luasan laut atau pantai, sehingga diperlukan metode lain yaitu metode vertikultur. Metode ini dapat memaksimalkan luasan kolom air secara vertikal, sehingga produktivitas lahan budidaya meningkat.Permasalahan laindalam budidaya rumput laut yaitu adanya makroalga epifit. Makroalga epifit merupakan tumbuhan parasit bagi Kappaphycusalvareziiyang dapat menyerap nutrisi dan cahaya, sehingga keberadaan makroalga epifit pada talus berpengaruh terhadap keberlangsungan hidup Kappaphycusalvarezii. Tujuan penelitian yaitu mengetahui komposisi jenis makroalga epifit pada rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan pada sistem vertikultur dan pengaruh perbedaan kedalaman tanam Kappaphycus alvarezii pada sistem vertikultur terhadap komposisi jenis makroalga epifit.Penelitian menggunakan metode eksperimental dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan, dengan perlakuan yaitu A (kedalaman 25 cm), B (kedalaman 50 cm), C (kedalaman 75 cm), D (kedalaman 100 cm), E (kedalaman 125 cm). Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi jenis Eucheuma edule, Acanthophora muscoides dan Wrangelia plumosa pada setiap perlakuan memberikan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05), hal ini disebabkan adanya pergerakan arus dan intensitas cahaya yang sama. Eucheuma edule memiliki rata- rata frekuensi kehadiran dan persentase biomassa tertinggi dengan nilai 0,84 dan 3,87%, karena kecocokan habitat asli dengan tempat menempel, dimana Eucheuma edule selain memiliki habitat asli di terumbu karang, makroalga ini juga bersifat epifit pada tumbuhan lain. Semua parameter kualitas air dikatakan baik karena memenuhi kriteria dari referensi kelayakan yang ada. Kesimpulan penelitian yaitu terdapat tiga jenis makroalga epifit yang ditemukan, yaitu : Eucheuma edule dengan komposisi jenis sebesar 33,49%, Acanthophora muscoides dengan komposisi jenis sebesar 33,36%, serta Wrangelia plumosa dengan komposisi jenis sebesar 33,15% dan tidak terdapat perbedaan komposisi jenis makroalga epifit pada rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dibudidayakan dengan sistem vertikultur pada kedalaman 25-125 cm.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : Komposisi Jenis Makroalga Epifit, Kappaphycus alvarezii, Vertikultur, Kedalaman.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 13 Aug 2020 01:46
Last Modified: 13 Aug 2020 01:46
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/16481

Actions (login required)

View Item View Item