ANALISIS PENGARUH INFILTRASI AIR HUJAN TERHADAP STABILITAS LERENG DENGAN RETAKAN Studi Kasus : Bukit Guntur Macan Dusun Ladungan Desa Guntur Macan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat

ROBI, SUGARA (2020) ANALISIS PENGARUH INFILTRASI AIR HUJAN TERHADAP STABILITAS LERENG DENGAN RETAKAN Studi Kasus : Bukit Guntur Macan Dusun Ladungan Desa Guntur Macan Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Tugas Akhir Robi Sugara F1A015118.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)

Abstract

Longsor merupakan peristiwa yang sering terjadi pada suatu lereng. Hampir semua daerah di Indonesia berpotensi mengalami peristiwa tanah longsor, tidak terkecuali di Provinsi Nusa Tenggara Barat tepatnya Lereng Guntur Macan yang berlokasi di Dusun Ladungan, Desa Guntur Macan, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat. Salah satu faktor penting yang menyebabkan terjadinya tanah longsor adalah hujan dengan intensitas dan durasi tertentu, selain itu adanya retakan pada lereng memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku kegagalan lereng akibat hujan. Retakan pada lereng dapat mempermudah jalannya infiltrasi air hujan ke dalam tanah. Pada penelitian ini lereng Guntur Macan dimodelkan dengan retakan pada puncak lereng dengan jarak 5m dan variasi kedalaman 5m dan 10m. Lereng juga dipengaruhi hujan dengan variasi intensitas sebesar 0,2 mm/jam pada intensitas yang sering terjadi; 4,2 mm/jam pada intensitas rata-rata dan 33,3 mm/jam pada intensitas maksimum dengan durasi hujan 1,2,3 dan 4 hari. Perhitungan stabilitas lereng dilakukan menggunakan metode Ordinary dengan bantuan software Geostudio 2018 R2 Version 9, yaitu SEEP/W untuk mengetahui distribusi tekanan air pori dan SLOPE/W untuk mendapatkan nilai faktor keamanan pada lereng. Hasil analisis menunjukkan bahwa semakin tinggi intensitas hujan, durasi hujan dan kedalaman retakan, perubahan muka air tanah dan tekanan air pori semakin besar. Perubahan muka air tanah dan tekanan air pori ini diikuti dengan menurunnya nilai faktor keamanan lereng. Pada lereng asli tanpa pengaruh hujan nilai faktor keamanannya sebesar 0,785, setelah terjadinya hujan faktor keamanan turun menjadi 0,783 pada intensitas 0,2 mm/jam; 0,759 pada intenistas 4,2 mm/jam dan 0,711 pada intensitas 33,3 mm/jam, sedangkan pada lereng dengan pemodelan retakan dan variasi intensitas hujan menunjukkan semakin dalam retakan maka nilai faktor keamanan yang dihasilkan semakin kecil. Lereng dengan retakan pada kedalaman 5m dan pengaruh hujan pada intensitas 0,2 mm/jam dengan durasi 1,2,3 dan 4 hari menghasilkan angka keamanan berturut- turut sebesar 0,770; 0,769; 0,768 dan 0,767; lereng dengan retakan pada kedalaman 10m dan pengaruh intensitas serta durasi yang sama menghasilkan angka keamanan berturut-turut sebesar 0,753; 0,747; 0,740 dan 0,734. Lereng dengan retakan pada kedalaman 5m dan pengaruh hujan pada intensitas 4,2 mm/jam dengan durasi 1,2,3 dan 4 hari menghasilkan angka keamanan berturut- turut sebesar 0,760; 0,754; 0,749 dan 0,744; lereng dengan retakan pada kedalaman 10m dan pengaruh intensitas serta durasi yang sama menghasilkan angka keamanan berturut-turut sebesar 0,744; 0,733; 0,722 dan 0,711. Lereng dengan retakan pada kedalaman 5m dan pengaruh hujan pada intensitas 33,3 mm/jam dengan durasi 1,2,3 dan 4 hari menghasilkan angka keamanan berturut- turut sebesar 0,774; 0,729; 0,715 dan 0,701; lereng dengan retakan pada kedalaman 10m dan pengaruh intensitas serta durasi yang sama menghasilkan angka keamanan berturut-turut sebesar 0,728; 0,709; 0,689 dan 0,668.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Lereng Guntur Macan, Hujan, Retakan, Kedalaman, Intensitas, Durasi.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 13 Aug 2020 01:31
Last Modified: 13 Aug 2020 01:31
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/16588

Actions (login required)

View Item View Item