GENDER DAN KEARIFAN LOKAL (Studi Fenomenologi Perilaku Perempuan Sasak terhadap Syarat dan Norma Pernikahan di Desa Rembitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah)

DESAK MADE SUPRABA DEWI, Ni (2020) GENDER DAN KEARIFAN LOKAL (Studi Fenomenologi Perilaku Perempuan Sasak terhadap Syarat dan Norma Pernikahan di Desa Rembitan Kecamatan Pujut Lombok Tengah). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Skripsi Desak Supraba scan ttd.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Masyarakat Sasak yang mendiami pulau Lombok pada pernikahan adatnya memiliki syarat dan norma yang dianut sampai saat ini. Prosesi pernikahan (merariq) telah menjadi tradisi secara turun-temurun. Merariq adalah salah satu kearifan lokal pernikahan yang memiliki makna yang sangat unik yakni dengan cara melarikan gadis yang akan dikawininya. Melihat keunikan dalam prosesi pernikahan suku Sasak dengan syarat dan norma pernikahan yang berlaku tidak sedikit memunculkan bias gender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui syarat dan norma pernikahan, konstruksi sosial perempuan tentang nilai, norma dan aturan dalam adat pernikahan merariq serta mengetahui sikap dan tindakan perempuan sasak pada adat pernikahan. Penelitian ini menggunakan Metode penelitian kualitatif menggunakan pendekatan kualitatif dengan fenomenologi serta hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat dan norma pada adat pernikahan Sasak memunculkan bias gender (Mansour Fakih, 2013) serta terdapat modal sosial (Woolock) sangat berperan penting dalam mempertahankan kearifan lokal (local wisdom) adanya rasa percaya, nilai-nilai dan jaringan yang mampu menjaga tradisi adat dan keturunan yang ada di Desa Rembitan serta menjunjung tinggi nilai-nilai leluhur. Masyarakat yang solid merupakan tanda bahwa dalam masyarakat terdapat hubungan yang baik dan tetap dilestarikan Perempuan Sasak mengkonstruksikan 3 momen dialektika (Petter L Berger) internalisasi mengetahui adat pernikahan karena lingkungan dan dilakukan secara berulang; ekternaliasi menerima pernikahan secara merariq; objektivasi membentuk syarat dan norma yang masih berlaku sampai saat ini. Motif (Alfred Schutz) menjelaskan perempuan Sasak melakukan pernikahan atas suka sama suka yang ke depannya dicapai adalah kebahagiaan.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Gender, Kearifan Lokal, Fenomenologi, Merariq, Syarat, Norma
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Program Studi Sosiologi
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 16 Sep 2020 02:12
Last Modified: 16 Sep 2020 02:12
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/17155

Actions (login required)

View Item View Item