KERAGAAN SIFAT KUANTITATIF BEBERAPA GALUR KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) BIJI COKLAT PADA KONDISI CEKAMAN NAUNGAN Quantitative Traits Performance of Some Brown Seeded Lines of Soybean (Glycine max (L.) Merill) Under Shade Condition

Masa, Khairil (2018) KERAGAAN SIFAT KUANTITATIF BEBERAPA GALUR KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) BIJI COKLAT PADA KONDISI CEKAMAN NAUNGAN Quantitative Traits Performance of Some Brown Seeded Lines of Soybean (Glycine max (L.) Merill) Under Shade Condition. S1 thesis, upt. perpustakaan.

[img] Text
Skripsi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (879kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan sifat kuantitatif beberapa galur kedelai biji coklat pada kondisi cekaman naungan. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Dr Soejono, lingkungan Sembalun kelurahan Tanjung Karang kecamatan Sekarbela, Mataram pada bulan Juli sampai bulan Oktober 2017, menggunakan metode eksprimental dengan Rancangan Petak Terbagi. Petak utama adalah faktor naungan (N) yang terdiri atas: N0= Tanpa Naungan; N1= Naungan paranet hitam 65%. Anak petak adalah faktor galur kedelai coklat terdiri atas 6 galur, yaitu: G1= KH 7B; G2= KH 7C; G3= KH 7D; G4= KH 9; G5= KH 14; G6= KH 50B. Berdasarkan hasil analisis keragaman dan uji lanjut BNJ 5%, maka terdapat galur kedelai coklat yang memiliki keragaan sifat kuantitatif baik pada cekaman naungan yaitu, G4 (KH 9) (169,25 cm) memiliki tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak terdapat pada G4 (29 daun), umur berbunga paling cepat G1 dan G6 (39 HST), umur panen yang paling cepat G6 (82,25 HST) dan jumlah cabang produktif terbanyak G4 (7 cabang).

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): AAK. 1989. Kedelai. Kanisius. Yogyakarta. Adisarwanto, T. 2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta. Afriana, M. 2003. Studi Karakter Morfologi dan Anatomi Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Beberapa Taraf Naungan Buatan. [Skripsi, unpublished]. Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Indonesia Agusta, H dan Santosa, I. 2005. Indeterminasi Sekuensial Pembungaan dan Ketidakmampuan Produksi Kedelai di Lapang akibat Penambahan Cahaya Kontinu pada Kondisi Terbuka dan Ternaungi. Buletin Agronomi (33) (3) 24-32. Anggraeni, B. W. 2010. Studi Morfo-Anatomi dan Pertumbuhan Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Kondisi Cekaman Intensitas Cahaya Rendah. [Skripsi, unpublished]. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Indonesia. Asadi dan Arsyad D. M. 1991. Adaptasi Varietas Kedelai pada Pertanaman Tumpang Sari dan Naungan Buatan. Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan, Bogor. Hal 10-15. Asadi, B., Arsyad D.M., Zahara H., Darmijati. 1997. Pemuliaan Kedelai untuk Toleran Naungan. Buletin Agrobio. 1:15-20. Badan Pusat Statistik. 2015. Produksi Tanaman Kedelai di Indonesia. Diakses dari http://bps.go.id. [10 November 2016]. Baharsyah, J. S. 1985. Pengaruh Naungan pada Berbagai Tahap Perkembangan dan Populasi Tanaman Terhadap Pertumbuhan, Hasil dan Komponen Hasil Kedelai (Glycine max L. Merill). [Disertasi, unpublished]. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Indonesia. Cahyadi, W. 2012. Kedelai: Khasiat dan Teknologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. Chairudin, Efendi, Sabarudin. 2015. Dampak Naungan Terhadap Perubahan Karakter Agronomi dan Morfo-Fisiologi Daun pada Tanaman Kedelai. J. Floratek 10: 26-35. Dwidjosepotro, D. 1981. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. PT. Gramedia. Jakarta. Elfarisna. 2000. Adaptasi Kedelai Terhadap Naungan; Studi Morfologi dan Anatomi. [Tesis, unpublished] Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Indonesia.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Wiwin Kartikawati
Date Deposited: 04 Apr 2018 00:45
Last Modified: 04 Apr 2018 00:45
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/1872

Actions (login required)

View Item View Item