LEKSIKON TUMBUHAN OBAT PADA BIDANG ETNOMEDISIN MASYARAKAT SASAK: KAJIAN LINGUISTIKANTROPOLOGIS

PAHRUDIN, ARROZI (2020) LEKSIKON TUMBUHAN OBAT PADA BIDANG ETNOMEDISIN MASYARAKAT SASAK: KAJIAN LINGUISTIKANTROPOLOGIS. S2 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TESIS FULL.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kajian leksikon tumbuhan obat pada bidang etnomedisin masyarakat Sasak ini bertujuan untuk mengetahui bentukekspresilinguistik yang dipakai penutur bahasa Sasak dalam menandai jenis-jenis tumbuhan obat, klasifikasi fungsionaltumbuhan obatdalam pengobatan tradisional Sasak, dan pandangan budaya masyarakat Sasak tentang tumbuhanobat sesuai yang tercermin pada bahasa mereka. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi partisipasi dan wawancara (rekam dan traskrip data). Sementara itu, metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetodedeskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pertama,bentuk ekspresi linguistik yang terdapat dalam masyarakat Sasak (Sengkerang) berupa leksikon dan mantra.Leksikon yang dipakai untuk menandai atau melabeli tumbuhan obat tradisional Sasak (dari sisi kebahasaan) terdiri dari tiga bentukyaitu: leksikon yang terdiri dari satu unsur atau kata, misalnya adas„adas‟,kangkung„kangkung‟, jêrengo„jerangau‟, lênsunê„bawang putih‟, likoq„sirih‟, sêkuh „kencur‟(ditemukan 18 leksikonatau 22,78%), leksikon yang terdiri dari dua unsur atau kata, misalnya akah re „akar rumput alang-alang‟, akah têreng „akar bambu‟ (yang ujungnya patah), inên kunyiq„induk kunyit‟(ditemukan 53 leksikonatau 67,08%), dan leksikon yang terdiri dari tiga unsur atau kata, misalnya daun ambon jawê„daun singkong‟, daun kêmbang kuning„daun bunga kuning‟ (daun yang mirip dengan pohon johar, tapi daunnya lebih besar), pusuk daun aur „pucuk daun bambu‟ (ditemukan 8 leksikonatau 10,12%). Kedua,klasifikasi fungsionaltumbuhanobat dalam pengobatan tradisional Sasak (Sengkerang) diklasifikasikanmenjadi lima, yakni tumpu luah(obat penyakit luar),tumpu dalêm (obat penyakit dalam), inênowat„induk obat‟atau inên tumpu„induk obat‟, siyup„bahan-bahan obat tertentu‟, dan tumpu„obat biasa‟. Ketiga,pandangan budaya (tentang tumbuhan obat) adalah pandangan budaya tentang inên tumpu „induk obat‟ dan rogêremê„penyakit tidak terlihat‟, dimana berkaitan erat dengan jenis tumpu „obat biasa‟ (dari tumbuhan obat) yang harus digunakan.

Item Type: Thesis (S2)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: Leksikon tumbuhan obat, klasifikasi fungsional,pandangan budaya
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 14 Jan 2021 03:55
Last Modified: 14 Jan 2021 03:55
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20491

Actions (login required)

View Item View Item