HUBUNGAN INTERVENSI MANITOL TERHADAP KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT PASIEN CEDERA OTAK TRAUMATIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NTB

GUSTI NGURAH WIRA NARAYANA, I (2020) HUBUNGAN INTERVENSI MANITOL TERHADAP KETIDAKSEIMBANGAN ELEKTROLIT PASIEN CEDERA OTAK TRAUMATIK DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PROVINSI NTB. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
NASKAH PUBLIKASI WIRA H1A017034.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (398kB)

Abstract

atar belakang: Cedera otak traumatik (COT) merupakan cedera yang sering terjadi, terutama dikarenakan oleh kecelakaan kendaraan bermotor. Kejadian ikutan pasca COT tersering adalah gangguan elektrolit. Hal ini dicurigai karena penggunaan manitol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan intervensi manitol terhadap ketidakseimbangan elektrolit (yang diwakili oleh natrium, kalium, dan klorida) pasien cedera otak traumatik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB.Metode: Penelitian ini adalah penelitian retrospektif dengan desain cross–sectional. Penelitian ini dilakukan di RSUD Provinsi NTB. Sampel penelitian adalah data rekam medis pasien COT dari tahun 2018–2019 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian kemudian diuji dengan menggunakan uji komparatifHasil: Data sampel yang didapatkan sebesar 160 rekam medis. Dari 160 sampel, 146 sampel memiliki data elektrolit. Dari 146 sampel ini, 107 (73,29%) diberikan mannitol dan 39 (26,71%) tidakdiberikan manitol. Gangguan paling banyak terjadi pada klorida (70,55%) yaitu hiperkloremia, diikuti oleh kalium (30,82%) dengan hiperkalemia, dan natrium (28,08%) dengan hiponatremia. Manitol paling banyak diberikan selama satu hari dan memiliki rata–rata lama pemberian selama 2,6 hari. Persebaran data lama pemberian manitol dan kadar elektrolit tidak normal. Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan sccara statistik antara lama pemberian manitol dengan gangguan elektrolit (p=1,000, p=1,000, p=0.481). Demikian pula tidak ditemukan hubungan antara lama perawatan pasien yang tidak diberikan manitol dengan gangguan elektrolit (p=0,856, p=0,303, p=0,347). Kesimpulan: Penelitian ini tidak menemukan hubungan antara lama pemberian manitol dengan gangguan elektrolit (yang diwakili oleh kadar natrium, kalium, dan klorida) pada pasien cedera otak traumatik di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: pemberian manitol, gangguan elektrolit, cedera otak traumatik
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 14 Jan 2021 04:08
Last Modified: 14 Jan 2021 04:08
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20494

Actions (login required)

View Item View Item