MAKNA TRADISI NGINEM BREM MASYARAKAT SUKU SASAK PADA PERAYAAN MAULID ADAT DI DESA BAYAN

ANDRE, WIRYAWAN (2020) MAKNA TRADISI NGINEM BREM MASYARAKAT SUKU SASAK PADA PERAYAAN MAULID ADAT DI DESA BAYAN. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI ANDRE WIRYAWAN ( NIM. L1C016008 ).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana latar belakang atau makna yang terkandung dalam tradisi nginem brem, dan faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat tetap mempertahankan tradisi nginem brem. Serta menggali pemahaman masyarakat suku sasak Bayan terhadap perayaan Maulid Adat dalam hubungannya dengan budaya dan agama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan informan penelitian sebanyak sepuluh orang. Adapun teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian yaitu teori konstruksi sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckmann terkait dialetktis tiga momen silmultan, Eksternalisasi, Objektivasi dan Internalisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tradisi nginem brem merupakan sebuah warisan yang ditinggalkan oleh orang-orang terdahulu yakni sebelum syariat islam masuk dan menyebar di Desa Bayan. Nginem brem memiliki makna bahwa mengkonsumsi brem bukan sebagai ajang untuk bersenang-senang dan mabuk-mabukan melainkan lebih menekankan kepada khasiat dari mengkonsumsi brem itu sendiri. Salah satu fungsi mengkonsumsi brem yang dipercaya oleh masyarakat Desa Bayan ialah minuman untuk menambah stamina dan memulihkan tenaga setelah bekerja. Masyarakat Bayan mengkonsumsi brem ialah untuk mempererat rasa kebersamaan dan persaudaraan sesama masyarakat adat. Baik dikonsumsi sehari-hari maupun pada saat ada acara perayaan upacara adat dan gawe besar, salah satunya yaitu pada perayaan Maulid Adat. Secara adat masyarakat Bayan memahami tradisi Maulid Adat sebagai tradisi untuk memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, sedangkan secara agama sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan rezeki yang di limpahkan di Desa Bayan.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Suku Sasak Bayan, Nginem Brem, Maulid Adat.
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Program Studi Sosiologi
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 02 Feb 2021 06:17
Last Modified: 02 Feb 2021 06:17
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20673

Actions (login required)

View Item View Item