PENGARUH TEMPERATUR TINGGI PADA KETEBALAN LAPISAN ARANG KAYU LAMINASI SILANG

DEVI, MARLINDA (2021) PENGARUH TEMPERATUR TINGGI PADA KETEBALAN LAPISAN ARANG KAYU LAMINASI SILANG. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TUGAS AKHIR DEVI MARLINDA F1A 016 032.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB)

Abstract

Adanya teknologi kayu laminasi silang atau dalam bahasa inggris dikenal dengan Cross Laminated Timber (CLT) dapat menghasilkan komponen struktur seperti pelat lantai yang Ukuranya relatif besar tetapi jauh lebih ringan dibandingkan produk serupa yang terbuat dari beton atau baja. Namun di sisi lain, kayu merupakan material yang mudah terbakar apabila ada peningkatan temperatur ruangan yang berlebihan, kayu akan terurai untuk memberikan lapisan arang, yang merupakan bahan isolasi yang menghambat degradasi lebih lanjut. Faktor ini penting dalam proses desain kebakaran, karena tebal bahan isolasi ini dipergunakan untuk menghitung kedalaman hangus dan menentukan kekuatan bagian sisa. Studi ini bertujuan untuk mengetahui nilai ketebalan lapisan arang penampang kayu yang terbakar selama 30 menit, 45 menit, dan 60 menit selang waktu kebakaran, sesuai dengan standar kurva pemanasan SNI-1741:2008. Eksperimen pengujian kayu yang digunakan adalah Kayu Jati Putih,Bajur, Rajumas, dan Sengon. Karakteristik yang diteliti adalah sifat fisik yaitu kadar air dan berat jenis, sedangkan sifat mekaniknya antara lain kuat tekan, kuat geser, kuat tarik dan kuat lentur, masing-masing dibuat 3 benda uji dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Lalu, dibuat benda uji papan laminasi silang terdiri dari 5 lapis berukuran 100 mm x 500 mm x 500 mm. laminasi kombinasi 1 terdiri dari Jati Putih-Sengon-Jati Putih. Sedangkan laminasi kombinasi 2 terdiri dari Bajur-Sengon- Bajur dan papan laminasi kombinasi 3 terdiri dari Rajumas-Sengon-Rajumas. Pengujian balok laminasi silang terdiri dari pengujian temperatur tinggi dan pengujian lentur dengan metode one point loading. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ketebalan lapisan arang untuk kayu laminasi Jati Putih-Sengon-Jati Putih sebesar 98.34 mm dan kayu Rajumas-Sengon- Rajumas sebesar 29.594 mm, sedangkan untuk lapisan pirolisis kayu laminasi Jati Putih- Sengon-Jati Putih sebesar 16.95 mm, lapisan arang kombinasi kayu bajur-sengon-bajur sebesar 26.83 mm, dengan ketebalan lapisan pirolisis sebesar 30.42 dan kayu Rajumas-Sengon-Rajumas sebesar 20.79 mm dalam waktu pembakaran 60 menit. Adapun pengaruh temperatur tinggi terhadap tegangan lentur laminasi pada kayu laminasi Jati Putih-Sengon-Jati Putih mengalami penurunan sebesar 29.848%, pada kayu laminasi Bajur-Sengon-Bajur mengalami penurunan sebesar 6.975%, Sedangkan pada kayu Rajumas-Sengon-Rajumas mengalami penurunan sebesar 6.117%.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : laminasi silang, temperatur tinggi, lapisan arang, lapisan pirolisis, kayu pasca bakar.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 04 Feb 2021 00:34
Last Modified: 04 Feb 2021 00:34
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20709

Actions (login required)

View Item View Item