PERTUMBUHAN Spirulina sp. YANG DIKULTUR DENGAN KOMBINASI PUPUK UREA DAN KOTORAN AYAM

AYUSONIA, FARAH (2016) PERTUMBUHAN Spirulina sp. YANG DIKULTUR DENGAN KOMBINASI PUPUK UREA DAN KOTORAN AYAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Spirulina dimanfaatkan sebagai pakan alami pada budidaya organisme laut. Peranan spirulina sebagai sumber pakan alami untuk pembenihan larva udang, ikan dan krustase, dikarenakan spirulina memiliki nilai nutrisi yang tinggi, dengan kandungan protein sebesar 60-70%. Spirulina sp. merupakan fitoplakton yang memanfaatkan nutrien untuk pertumbuhannya. Pemenuhan kebutuhan nutrien untuk spirulina sangat bergantung pada ketersediaannya dalam medium kultur (Kurniasih, 2001). Pupuk kotoran ayam dapat digunakan untuk mensubtitusi atau menambah unsur hara makro yang penggunaanya relatif banyak. Utomo et al., (2006) menyatakan pupuk urea 0,10 g/l dan kotoran ayam 250 ppm tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan populasi spirulina. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase kombinasi pupuk urea dan kotoran ayam yang dapat meningkatkan pertumbuhan Spirulina sp.. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan penggunaan kombinasi pupuk urea dan kotoran ayam yakni Urea 0,10 g/l, Urea 0,075 g/l + K.A 0,062 g/l, Urea 0,050 g/l + K.A 0,125 g/l, Urea 0,025 g/l + K.A 0,187 g/l, K.A 0,250 g/l. Masing-masing perlakuan di ulangan 5 kali sehingga total unit percobaan sebanyak 20 unit yaitu berupa bak plastik (volume 8 liter). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5%, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan puncak spirulina terjadi pada jam yang berbeda pada beberapa perlakuan. Fase lag terjadi dari jam ke 0 sampai jam ke 24 dan fase eksponensial mulai terjadi setelah jam 24 sampai menuju kepadatan puncak pada jam ke 48, 60 dan jam ke 72. Setelah jam ke 72 terjadi penurunan laju pertumbuhan. Perbedaan waktu terjadinya beberapa fase ini disebabkan oleh berbedanya jumlah nutrisi yang diperoleh spirulina dalam masing-masing perlakuan. Berdasarkan hasil uji sidik ragam, pertumbuhan kepadatan, biomassa, kepadatan puncak serta laju pertumbuhan spesifik yang tinggi dimiliki oleh perlakuan kombinasi pupuk Urea 0,075 g/l + K.A 0,062 g/l, yang berbeda (p<0.05) dengan perlakuan lain. Hal ini disebabkan oleh populasi alga yang mampu memanfaatkan nutrisi dengan baik untuk reproduksi dan pertumbuhan. Pemberian kombinasi pupuk urea dan kotoran ayam dapat meningkatkan keragaman serta kelimpahan unsur hara yang terdapat pada media kultur dibandingkan dengan penggunaan urea saja ataupun pupuk kotoran ayam, dengan demikian nutrisi yang terkandung pupuk tersebut dapat mendorong pertumbuhan secara optimal, karena dalam pertumbuhannya spirulina tidak hanya membutuhkan unsur hara makro (N, P, K) melainkan juga membutuhkan unsur hara mikro seperti Fe, Mo, Cu, Mn, Zn, da Co (Chrismadha et al., 2006). Penggunaan kombinasi pupuk urea dan kotoran ayam tidak berpengaruh (p>0.05) terhadap waktu penggandaan. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu Kombinasi pupuk dengan dosis Urea 0,075 g/l dengan kotoran ayam 0,062 g/l menghasilkan pertumbuhan kepadatan, biomassa, kepadatan puncak, dan laju pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan hanya menggunakan pupuk urea atau kotoran ayam maupun menggunakan pupuk kombinasi kotoran ayam yang lebih tinggi atau pupuk urea yang lebih rendah.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): kotoran ayam, pupuk urea,
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: M Jafar Jafar
Date Deposited: 05 Apr 2018 07:30
Last Modified: 05 Apr 2018 07:30
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/2077

Actions (login required)

View Item View Item