ANALISIS POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) REAK DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

DEVILIA, HARDIANTI (2021) ANALISIS POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) REAK DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Makalah Devilia Hardianti F1A013043.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Dalam ilmu hidrologi hujan merupakan salah satu unsur yang paling penting untuk dipelajari dan dikaji. Terutama dalam perencanaan suatu bangunan air seperti bendungan dan bendung, data hujan harus diperhitungkan dengan baik dan tepat untuk mendapatkan nilai debit banjir rancangan yang tepat. Untuk mendapatkan nilai debit banjir rancangan terlebih dahulu perlu dilakukan analisis pola distribusi hujan, dimana pada perhitungan pola distribusi hujan diperlukan data hujan baik itu data hujan menit-menitan ataupun jam-jaman. Namun ketersediaan data hujan menit-menitan dan jam-jaman di Indonesia rata-rata belum memadai karena masih banyak menggunakan alat ukur hujan manual harian. Jika data hujan jam-jaman tidak tersedia, untuk membentuk pola distribusi hujan dapat digunakan metode empiris seperti Alternating Block Method (ABM), Metode Tadashi Tanimoto, Triangular Hyetograph Method (THM), ataupun Modified Mononobe Method. Pada penelitian ini, pola distribusi hujan yang ingin dikaji melalui hasil observasi dengan menggunakan data hujan yang terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS) Reak dari tahun 2014-2017. Selain itu, pola distribusi hujan juga akan dikaji dengan metode empiris untuk mencari pola distribusi yang dapat mendekati hasil metode observasi, dalam penilitian ini metode empiris yang digunakan adalah Alternating Block Method (ABM) dan Modified Mononobe Method. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola distribusi hujan jam-jaman yang terjadi di DAS Reak dan membandingkan pola distribusi hujan empiris (ABM dan Modified Mononobe) terhadap pola distribusi hujan observasi untuk didapatkan pola distribusi hujan empiris yang paling tepat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pola distribusi hujan dengan durasi hujan 2 jam, 3 jam dan 6 jam metode ABM memiliki kesesuaian yang lebih baik terhadap metode observasi karena memiliki nilai penyimpangan yang lebih kecil dibandingkan dengan metode Modified Mononobe terhadap metode observasi. Sedangkan pada pola distribusi hujan dengan durasi hujan 5, 7, dan 8 jam pola distribusi hujan tidak bisa menggunakan pendekatan metode empiris karena nilai penyimpangan yang terjadi terlalu besar.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : Pola Distribusi Hujan, Metode Observasi, Metode Empiris
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 11 Feb 2021 04:06
Last Modified: 11 Feb 2021 04:06
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/20941

Actions (login required)

View Item View Item