MOTIF SOSIAL PARALEGAL MELAKUKAN ADVOKASI PADA KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN

Hairul, Watoni (2021) MOTIF SOSIAL PARALEGAL MELAKUKAN ADVOKASI PADA KORBAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI HAIRUL WATONI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tulisan ini membahas tentang motif sosial paralegal melakukan advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan (studi kasus paralegal Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan). Terdapat dua rumusan masalah yang ingin diketahui yaitu: 1) motif sosial paralegal LBH APIK NTB melakukan advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan. 2) konstruksi sosial paralegal LBH APIK NTB tentang advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan, Teori yang dipergunakan sebagai pisau analisis adalah fenomenologi karya Alfred Schutz dan konstruksi sosial karya Peter L. Berger dan Thommas Luckman. Metode penelitian menggunakan kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Sedangkan analisis data dilakukan mulai dari proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) terdapat dua jenis motif paralegal melakukan advokasi. Pertama, motif yang berorientasi pada masa lalu (because motive) muncul karena adanya pengalaman terdahulu paralegal terkait kasus kekerasan terhadap perempuan. Kedua, motif yang berorientasi pada masa depan (in-order- to motive) muncul karena adanya keinginan paralegal untuk meningkatkan partisipasi perempuan di ruang publik, tidak terjadi kekerasan pada perempuan, terciptanya kesetaraan gender, dan adanya efek jera bagi pelaku. 2) konstruksi sosial paralegal tentang advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan terjadi melalui tiga proses. Pertama, ketika agen (LBH APIK NTB) melakukan sosialisasi terkait makna advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan dalam bentuk pelatihan-pelatihan (eksternalisasi). Kedua, proses objektivasi (pelembagaan) yaitu seseorang dianggap paralegal apabila telah memiliki pengetahuan tentang advokasi, dan senantiasa bertindak berdasarkan fakta sosial yang berlaku. Ketiga, paralegal secara subjektif menafsirkan (internalisasi) makna advokasi pada korban kekerasan terhadap perempuan setelah melalui proses eksternalisasi dan objektivasi.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: Motif sosial, paralegal, advokasi, korban kekerasan terhadap perempuan
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Program Studi Sosiologi
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 05 Apr 2021 00:24
Last Modified: 05 Apr 2021 00:24
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/21584

Actions (login required)

View Item View Item