PENGARUH EKSTRAK HATI BATANG PISANG AMBON (Mussa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN ANESTESI PADA SISTEM TRANSPORTASI IKAN KOI (Cyprinus carpio)

NENI, SEPTIANA AINI (2021) PENGARUH EKSTRAK HATI BATANG PISANG AMBON (Mussa paradisiaca) SEBAGAI BAHAN ANESTESI PADA SISTEM TRANSPORTASI IKAN KOI (Cyprinus carpio). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI NENI SEPTIANA AINI (C1K014068).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditas primadona di kelas ikan hias. Ikan koi mudah didapatkan, mudah dalam pemeliharaannya, serta pertumbuhannya cepat. Salah satu kendala atau permasalahan untuk menunjang keberhasilan produksi ikan koi yaitu sistem transportasi harus diperhatikan. Sistem transportasi sangat menentukan keberlangsungan usaha budidaya ikan hias koi, menentukan harga jual ikan koi, serta menentukan tingkat kelulushidupan ikan koi sampai tempat tujuan transportasi, karena permintaan ikan hias koi yang tinggi mendorong pembudidaya meningkatkan usaha budidayanya. Transportasi ikan berdasarkan media pengangkutan terbagi menjadi dua yaitu transportasi basah dan transportasi kering. Kegiatan anestesi pada ikan sering dilakukan untuk mengurangi tingkat kematian ikan saat proses pengangkutan. Penggunaan bahan sintetis secara berlebihan untuk bahan anestesi dapat meninggalkan residu terhadap ikan, manusia dan lingkungan akuatik. Salah satu cara untuk mengurangi hal tersebut dengan menggunakan bahan anestesi alami. Batang pisang ambon dapat digunakan sebagai senyawa organik atau bahan anestesi alami untuk sistem transportasi. Potensi hati batang pisang sebagai bahan anestesi alami dalam pengangkutan ikan koi cukup besar. Penelitian ini bertujuan ntuk mengetahui pengaruh ekstrak hati batang pisang ambon (Mussa paradisiaca) terhadap waktu pingsan, waktu pulih, kelangsungan hidup dan glukosa darah ikan koi pada sistem transportasi ikan koi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu P1 dosis 0 ml (kontrol), P2 dosis 12 ml, P3 dosis 18 ml, dan P4 dosis 24 ml. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dihitung menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan memberikan pengaruh yang berbeda nyata, waktu pingsan terbaik pada dosis 24 ml yaitu 12,33 menit. Waktu pulih terbaik pada dosis 12 ml yaitu 8 menit, kelangsungan hidup tertinggi pada dosis 12 ml yaitu 86,67%, untuk kadar glukosa darah ikan tidak berbeda nyata atau tidak berpengaruh.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: Anestesi, Transportasi, Ikan koi
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 24 May 2021 07:38
Last Modified: 24 May 2021 07:38
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/21873

Actions (login required)

View Item View Item