PENGARUH WAKTU TANAM SELADA (Lactuca sativa L.) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatas Sturt.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDUA TANAMAN

Ratna, Destiria (2021) PENGARUH WAKTU TANAM SELADA (Lactuca sativa L.) PADA SISTEM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatas Sturt.) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDUA TANAMAN. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI RATNA DESTIRIA OK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (720kB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu tanam selada dan tanaman jagung manis (Zea mays saccharatas Sturt.) pada sistem tumpangsari. Percobaan dilaksanakan mulai bulan agustus hingga november 2020 di Desa Gondang, di dusun Kr. Amor ,kecamatan Gangga, Lombok Utara. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAL). Perlakuan yang di gunakan dalam percobaan ini terdiri dari satu faktor yaitu waktu tanam yang terdiri dari 6 perlakuan. P1= waktu tanam bersamaan selada dan jagung manis P2= waktu tanam selada (1 minggu setelah tanam jagung manis ), P3= waktu tanam selada (2 minggu setelah tanam jagung manis ), P4= waktu tanam selada (3 minggu setelah tanam jagung manis ), P5= Monokultur selada hijau 20 x 20, P6: Monokultur jagung manis 20x70. Selain perlakuan sistem tumpangsari juga dilakukan penanaman secara monokultur untuk masing-masing tanaman yang ditumpangsarikan, dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali ulangan sehingga diperoleh 24 bedengan. Data hasil penelitian dinalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5% dan uji lanjut BNJ pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu tanam selada hijau yang berbeda pada sistem tanam tumpangsari berpengaruh nyata terhadap laju pertambahan tinggi tanaman selada (cm/minggu), bobot segar konsumsi selada per tanaman (kg), dan bobot segar konsumsi selada per petak (kg). Pada parameter tinggi tanaman selada, hasil perlakuan waktu tanam selada hijau 3 minggu setelah tanam jagung memiliki laju pertambahan paling tinggi yaitu 8,1 (cm/minggu). Pada parameter bobot segar konsumsi selada hijau per-tanaman perlakuan waktu tanam bersama jagung dan selada hijau memiliki nilai paling tinggi yaitu 196,4 dan hasil selada hijau per-petak sebesar 4.8 kg, dengan perlakuan tersebut juga diketahui memiliki nilai NKL (Nilai Kesetaraan Lahan) yang tertinggi yaitu 1,62.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : Tumpangsari, Lactuva Sativa, Zea mays, Nilai Kesetaraan Lahan (NKL)
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 06 Jun 2021 06:43
Last Modified: 06 Jun 2021 06:43
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/21953

Actions (login required)

View Item View Item