DAMPAK ADANYA PEMECAH GELOMBANG PLTD AMPENAN TERHADAP KONDISI GARIS PANTAI DI PANTAI TANJUNG KARANG

FARIZAL, RASTU ALFIANDI (2021) DAMPAK ADANYA PEMECAH GELOMBANG PLTD AMPENAN TERHADAP KONDISI GARIS PANTAI DI PANTAI TANJUNG KARANG. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
1_Skripsi-Farizal Rastu Alfiandi-F1A016045-dikonversi.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Kota Mataram mempunyai daerah pantai di bagian barat yang terbentang dari Desa Mapak sampai Desa Meninting dengan panjang sekitar 8,3 km dan terdiri dari empat ruas pantai. Salah satu pantai yang ada di Kota Mataram yaitu Pantai Tanjung karang. Di pesisir pantai tersebut juga dibangun sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang sangat penting untuk kehidupan masyarakat Kota Mataram. Masalah erosi di Tanjung Karang yang terjadi berulang-ulang ditambah dengan gelombang besar yang selalu terjadi dalam siklus musim tahunan di wilayah Pantai Tanjung Karang adalah masalah yang cukup serius. Pada tahun 2008 pernah dibangun tanggul laut (sea wall) akan tetapi rusak parah akibat adanya gelombang besar. Pada tahun 2013, dibuat jetty yang berfungsi untuk melindungi muara Sungai Unus dari sedimentasi agar posisi mulut muara tetap pada tempatnya dan pada tahun 2019 dibangun struktur pemecah gelombang untuk menambah pengamanan pantai di daerah Pantai PLTD Ampenan. Pasca pembangunan pemecah gelombang PLTD Ampenan, dapat terjadi perubahan di daerah Pantai Tanjung Karang yang tidak terlindungi oleh struktur pemecah gelombang. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisa dengan memanfaatkan data dari waterpass dan GPS. Pengukuran dengan menggunakan kedua alat tersebut dapat menghasilkan data dengan kualitas yang berbeda-beda. Maka, analisa hasil dari kedua alat tersebut perlu dilakukan agar didapat kualitas data yang baik. Untuk mengetahui besar perubahannya maka dilakukan pengukuran di enam titik penampang melintang pantai. Pengukuran dilakukan menggunakan program AutoCAD. Sebagai pembanding dilakukan juga pemodelan garis pantai menggunakan program Genesis. Dari hasil analisa diketahui bahwa posisi garis Pantai Tanjung karang yang ditinjau selama 6 bulan, garis pantai tersebut maju dari posisi semula. Pada bagian kiri breakwater, garis pantai mengalami kemajuan rata-rata sebesar 5.4 m dari posisi awal. Pada bagian kanan breakwater, garis pantai mengalami kemajuan rata-rata sebesar 5.1 m. Kemajuan garis pantai disebabkan karena adanya transpor sedimen di pantai, baik itu transport sedimen sejajar pantai dan transport tegak lurus pantai. Setelah dianalisa, pada bagian kiri breakwater diprediksi rata-rata angkutan sedimen sejajar pantai sebesar 871.1 m3 selama 6 bulan dengan arah pergerakan sedimen ke arah kiri atau selatan dan rata-rata transport tegak lurus pantai sebesar 82.1 m3 selama 6 bulan dengan arah pergerakan sedimen ke arah pantai. Untuk bagian kanan breakwater diprediksi rata-rata angkutan sedimen sejajar pantai sebesar 1044 m3 selama 6 bulan dengan arah pergerakan sedimen ke arah kiri atau selatan dan rata-rata tranport tegak lurus pantai sebesar 61.9 m3 selama 6 bulan dengan arah pergerakan sedimen ke arah pantai.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Breakwater, Garis Pantai, digitasi, waterpass, GPS
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 10 Jun 2021 04:10
Last Modified: 10 Jun 2021 04:10
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22049

Actions (login required)

View Item View Item