1 PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP MUTU BATAKO 2

Aulia, Insan Muttaqin (2021) 1 PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH STYROFOAM SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP MUTU BATAKO 2. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Tugas Akhir_Aulia Insan Muttaqin (F1A116010).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Batako merupakan salah satu material yang banyak digunakan pada pembuatan konstruksi dinding baik itu dalam pembangunan rumah, gedung, ataupun fasilitas sejenis lainnya. Batako sendiri terbuat dari campuran semen, pasir dan air, akan tetapi dengan bahan dasar tersebut batako yang dihasilkan relatif memiliki berat yang cukup besar. Salah satu cara untuk mengurangi berat batako adalah mengganti agregat halus dengan material yang lebih ringan yaitu styrofoam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh styrofoam pada batako serta jumlah styrofoam yang dapat digunakan sehingga batako tetap memenuhi standar sesuai SNI 03-0349-1989. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang didukung oleh studi literatur dan pemeriksaan bahan serta pengujian benda uji berdasarkan SNI. Proses pembuatan batako dilakukan dengan cara mengganti sebagian volume agregat halus (pasir) dengan styrofoam sebesar 0%, 15%, 30%, 45%, dan 60%. Pengujian yang dilakukan adalah uji penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik belah dan kuat kejut. Hasil yang diperoleh pada setiap pengujian mengalami penurunan seiring bertambahnya proporsi styrofoam yang digunakan. Hasil tertinggi hingga terendah yang diperoleh secara urut sebesar 16,26% - 8,22% untuk penyerapan air, 11,16 kg/cm2 – 5 kg/cm2 untuk kuat tekan, dan 2,0 kg/cm2 – 1,65 kg/cm2 untuk kuat tarik belah. Adapun pada pengujian kuat kejut diperoleh nilai 271,11 joule – 27,11 joule untuk mencapai keretakan dan 298,22 joule – 54,22 joule untuk mencapai kondisi batako hancur. Persentase penurunan kekuatan batako styrofoam pada proporsi 15%, 30%, 45%, dan 60% yang dibandingkan dengan batako norrmal (0% styrofoam) memperoleh nilai penurunan sebesar 8,30%-55,19% pada kuat tekan, 5,88%-23,53% pada kuat tarik belah, 17,5%-90% pada kuat kejut retak dan 13,64%-81,82% pada kuat kejut hancur. Berdasarkan hasil penelitian, penggunaan styrofoam pada batako menyebabkan penurunan kekuatan terhadap keempat pengujian yang dilakukan. Meskipun terjadi penurunan, semua variasi masih memenuhi persyaratan sesuai SNI 03-0349-1989 dimana nilai penyerapan pada semua variasi masuk ke dalam bata beton mutu I, sedangkan berdasarkan kuat tekannya untuk proporsi 0% dan 15% masuk dalam bata beton mutu I, proporsi 30% masuk ke dalam mutu II, proporsi 45% dan 60% masuk dalam mutu III dengan demikian semua variasi masih dapat digunakan sebagai pasangan dinding.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Batako styrofoam, penyerapan air, kuat tekan, kuat tarik, kuat kejut.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 15 Jun 2021 06:08
Last Modified: 15 Jun 2021 06:08
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22169

Actions (login required)

View Item View Item