ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

Lalu, Khaerul Febriandi (2021) ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI HUTAN RAKYAT DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI LALU KHAERUL FEBRIANDI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang memiliki hutan rakyat. Luas hutan rakyat di Kabupaten Lombok Barat yaitu seluas 4.414,5 ha (3,46%) dari total luas hutan rakyat di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2017 Kabupaten Lombok Barat memiliki kawasan lahan kering yang umumnya berada di daerah atas atau dataran tinggi dengan luas 28.166 ha. Luasnya lahan kering tersebut dinilai memiliki potensi yang besar jika dimanfaatkan secara maksimal, namun pada kenyataannya masih banyak lahan yang tidak dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian, sehingga produktivitasnya tergolong rendah. Per tahun 2017, potensi lahan kering yang dimanfaatkan hanya seluas 4.414,5 ha untuk tanaman hutan rakyat atau (15,68%) dari total luas lahan kering di Kabupaten Lombok Barat. Tingginya selisih antara luas lahan yang digunakan dengan luas lahan total memberikan peluang atau potensi yang besar untuk pengembangan hutan rakyat di Kabupaten Lombok Barat sehingga dapat mempengaruhi pendapatan petani (BPS, 2017). Penelitian bertujuan untuk: (1) mengetahui struktur biaya dan struktur penerimaan usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat; (2) mengetahui pendapatan usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat; (3) mengetahui karakteristik usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat; (4) mengetahui kendala – kendala yang dihadapi oleh petani pada usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif (Nazir, 2005). Sedangkan pengumpulan data menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Unit analisis dalam penelitian ini adalah usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar. Daerah penelitian ditentukan secara “purposive sampling” dan ditetapkan Desa Karang Bayan sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan hanya di desa tersebut terdapat petani yang memiliki areal hutan rakyat. Responden dari Penelitian ini adalah petani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar. Penentuan jumlah responden petani dilakukan menggunakan metode ”sensus” dan ditetapkan sebanyak 30 orang petani. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data dianalisis dengan menggunakan analaisis pendapatan usahatani dan analisis deskriptif tentang kendala usahatani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Struktur biaya pada usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat tahun 2019 terdiri atas biaya tetap Rp 217.013/tahun/luas lahan garapan (0,79 ha) atau 6,52% dan biaya variabel Rp 3.110.299/llg atau 93,47% sehingga total biaya produksi rata-rata Rp 3.327.313/llg atau Rp 4.142.911/ha. Sedangkan struktur penerimaan bersumber dari hasil hutan kayu (HHK) Rp 1.238.633/llg atau 1,38% dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) Rp 88.457.967/llg atau 98,61%, sehingga total penerimaan usahatani hutan rakyat Rp 89.696.600/tahun/luas lahan garapan (0,79 ha) atau Rp 114.021.102/ha; (2) Pendapatan petani pada usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat yaitu rata-rata sebesar Rp 86.437.510/tahun/luas lahan garapan (0,79 ha) atau Rp 109.878.191/ha; (3) Karakteristik hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lomok Barat meliputi: luas lahan berkisar antara 0,35-1,97 ha, status lahan semuanya merupakan milik sendiri, dan menggunakan pola tanam agroforestry. Jenis-jenis tanaman yang dikelola oleh petani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar yaitu tanaman HHK antara lain mahoni, udu, sengon, dan bajur. Sedangkan tanaman HHBK antara lain manggis, durian, pisang, ceruring, aren, kelapa, kopi, coklat, rambutan, dan talas; (4) Kendala-kendala yang dihadapi oleh petani pada usahatani hutan rakyat di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat selama tahun 2019 adalah serangan hama (73,68%) dan jalan yang masih kurang memadai (26,31%). Adapun saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : Diharapkan kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) agar aktif memberikan bimbingan/pendampingan khususnya kepada petani hutan rakuyat, sehingga pengetahuan dan keterampilannya dalam pengelolaan usahatani dapat ditingkatkan. Diharapkan pemerintah dapat mengambil andil dalam pengembangan hutan rakyat dengan membantu memperbaiki/membuka akses jalan usahatani agar lebih memudahkan petani dalam distribusi sarana produksi dan penjualan hasil.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Usahatani hutan rakyat, Biaya dan pendapatan, Kecamatan Lingsar.
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 18 Jun 2021 06:22
Last Modified: 18 Jun 2021 06:22
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22263

Actions (login required)

View Item View Item