ANALISIS POLA KEMITRAAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI KOTA MATARAM

YOHANA, PASKASIA KRISTIANTO (2021) ANALISIS POLA KEMITRAAN USAHA BUDIDAYA JAMUR TIRAM DI KOTA MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI Yohana Paskasia C1G016244 14 juli 2021 versi 2003.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (850kB)

Abstract

Kemitraan input antara petani budidaya jamur tiram dan produsen baglog termasuk pola kemitraan dagang umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola kemitraan, manfaat kemitraan, dan hambatan kemitraan di Kota Mataram. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, jenis datanya yaitu data kualitatif dan data kuantitatif, sumber data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan datanya adalah teknik survei dan wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah petani budidaya jamur tiram di Kota Mataram. Lokasi penelitian ditentukan secara teknik Purposive Sampling yaitu Kecamatan Cakranegara, Ampenan, Monjok, Udayana, Rembige, Mataram, dan Pagutan dengan pertimbangan terdapat petani yang masih aktif mengusahakan budidaya jamur tiram. Responden berjumlah 15 orang yang ditentukan melalui Snowball Sampling dengan pertimbangan responden didapatkan secara bergulir dari responden satu ke responden lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemitraan yang terjadi pada usaha budidaya jamur tiram di Kota Mataram adalah kemitraan input antara petani budidaya jamur tiram dan produsen baglog sebagai penyedia bibit dengan model pola kemitraan dagang umum. Adapun manfaat kemitraan yang dirasakan petani bermitra adalah terjaminnya ketersediaan baglog, sedangkan produsen baglog mendapatkan keuntungan dari penjualan baglog yang harganya sudah ditentukan secara sepihak oleh produsen. Rata-rata kelayakan usaha (R/C Ratio) pada petani dalam kemitraan ini rata-rata sebesar 1,99 lebih rendah dari kelayakan usaha budidaya petani yang tidak bermitra sebesar 2,34. Begitu pun rata-rata rentabilitasnya petani mitra sebesar 134% lebih besar dari petani mitra yaitu 100%. Hal ini disebabkan oleh rata-rata petani non mitra lebih berpengalaman dan dapat memproduksi baglog sendiri dengan biaya produksinya Rp 1.573 lebih rendah dari pada membeli baglog di produsen sebesar Rp 3.111. Hambatan yang terjadi dalam kemitraan usaha budidaya jamur tiram di Kota Mataram adalah tidak adanya kemitraan tertulis yang ketersediaan atau kedatangan baglog tidak tepat waktu, sehingga kumbung petani sering kosong atau tidak berproduksi.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): usaha tani, budidaya, jamur
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 22 Jul 2021 07:39
Last Modified: 22 Jul 2021 07:39
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22726

Actions (login required)

View Item View Item