IDENTIFIKASI POLA USAHATANI DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

TUTI, ARIANTI (2021) IDENTIFIKASI POLA USAHATANI DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING DI KECAMATAN BAYAN KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI Tuti Arianti 2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kecamatan Bayan merupakan salah satu wilayah kecamatan di Kabupaten Lombok Utara yang memiliki lahan kering terluas dibandingkan kecamatan lainnya. Apabila lahan kering tersebut dimanfaatkan dengan baik dengan cara menerapkan pola usahatani tertentu, maka akan mampu diperoleh produksi dan pendapatan yang tinggi. Dalam melakukan pola usahatani, tentu tidak terlepas dari berbagai masalah atau kendala, seperti sempitnya lahan garapan, ketersediaan air untuk irigasi, fluktuasi harga output, dan semakin tingginya harga input . Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi pola usahatani lahan kering di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara; (2) Untuk menganalisis besarnya pendapatan pada berbagai pola usahatani;. (3) Untuk mengidentifikasi hambatan yang dihadapi oleh petani. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 8 pola usahatani (kombinasi usahatani tanaman dan usaha ternak) yang dilakukan petani lahan kering di Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, yaitu: A (Usahatani Jagung), B (Usahatani Jagung + Ternak Sapi), C (Usahatani Jagung + Ternak Kambing), D (Usahatani Jagung + Ternak Ayam), E (Usahatani Jagung + Ternak Sapi + Kambing), F (Usahatani Jagung + Ternak Sapi + Ayam), G (Usahatani Jagung + Tenak Kambing + Ayam), dan H (Usahatani Jagung + Ternak Sapi + Kambing + Ayam); (2) Rata-rata pendapatan pola usahatani Rp 15.187.565,77 per tahun, yaitu dari usahatani jagung Rp 9.547.076,69/th (62,86%), ternak sapi Rp 3.704.523,81/th (24,39%), ternak kambing Rp 1.696.659,72/th (11,17%), dan ternak ayam Rp 239.305,56/th (1,58%). Rata-rata pendapatan pola usahatani tertinggi adalah pola E (Usahatani Jagung + Ternak Sapi + Kambing) dengan total pendapatan Rp 19.557.666,67/th, dan terendah adalah pola D (usahatani jagung + ayam) dengan total pendapatan (Rp 8.768.000,-/th); (3) Hambatan yang umum dihadapi petani dilahan kering meliputi: ketersedian sarana produksi pada usahatani jagung, ketersediaan pakan ternak (musim kemarau), kurang penyuluhan, penyakit ternak pada ayam, serta iklim yang kurang mendukung. Berdasarkan hasil penelitian dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: (1) Kepada petani lahan kering disarankan sebaiknya mengkombinasikan usahatani tanaman dengan usahatani lainnya seperti memelihara ternak besar maupun kecil sehingga dapat lebih meningkatkan total pendapatan pola usahatani; (2) Untuk mengatasi masalah ketersediaan sarana produksi benih, pupuk dan pestisida) disarankan kepada pihak swasta (pedagang kios/sarana produksi) dapat menyediakan sarana produksi yang dibutuhkan petani tepat waktu, tepat jumlah dan tepat kualitas; (3) Kepada petugas PPL khususnya wilayah lahan kering Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, disarankan untuk meningkatkan frekuensi penyuluhannya.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Pola Usahatani, Lahan Kering.
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 23 Jul 2021 00:41
Last Modified: 23 Jul 2021 00:41
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22730

Actions (login required)

View Item View Item