ANALISIS STRATEGI USAHA AGROINDUSTRI BERBAHAN BAKU NANGKA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT

Dedy, Anggriawan (2021) ANALISIS STRATEGI USAHA AGROINDUSTRI BERBAHAN BAKU NANGKA PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KECAMATAN NARMADA KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
S_Dedy Anggriawan_Analisis Strategi Usaha Agroindustri Berbahan Baku Nangka Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kecamatan Narma~1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah: (1) menganalisis strategi produksi yang dilakukan oleh pengusaha atau pelaku agroindustri berbahan baku nangka di Kecamatan Narmada selama masa pandemi covid-19; (2) menganalisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha atau pelaku agroindustri berbahan baku nangka di Kecamatan Narmada selama masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan unit analisis adalah usaha agroindustri berbahan baku nangka di Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini dilaksanakan di empat desa yaitu Desa Suranadi, Pakuan, Penangke dan Narmada. Penentuan daerah sampel dilakukan secara purposive sampling dengan penentuan responden secara sensus sebanyak 2 pengusaha kripik nangka 10 pengusaha dodol nangka dan 1 pengusaha keduanya. Berdasarkan jenisnya data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif, sedangkan berdasarkan sumbernya ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data pada penelitian ini yaitu: (1) Startegi produksi menggunakan analisis deskriptif; (2) Strategi pemasaran menggunakan analisis deskriptif (3) Alternatif strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi produksi yang dilakukan oleh pengusaha agroindustri nangka yaitu: a) Mengurangi jumlah bahan baku yang digunakann, sebelum pademi covid-19 untuk dodol nangka yaitu sabanyak 44,5 Kg, saat pandemi covid-19 turun menjadi 26 Kg, sedangkan untuk kripik nangka sebelum pandemi covid-19 sebanyak 9 Kg, dan saat pandemi covid-19 menjadi 5 Kg.; b) Tetap menggunakan teknologi produksi, berupa mesin pengaduk dodol dan mesin oven; c) Mengurangi jumlah produksi, jumlah produksi dodol nangka sebanyak 57 Kg dan saat pandemi covid-19 menjadi 28 Kg, untuk kripik nangka sebelum pandemi covid-19 sebanyak 9 kg dan saat pandemi covid-19 sebanyak 5 Kg; d) Mengurangi jumlah tenaga kerja yang digunakan, jumlah tenaga kerja yang digunakan pengusaha dodol nangka yaitu rata-rata sebanyak 6 orang dan saat pandemi covid-19 sebanyak 2 orang, untuk pengusaha kripik nangka sebelum pandemi covid-19 sebanyak 7 orang dan saat pandemi covid-19 sebanyak 3 orang; d) Mempertahankan kualitas produk, yaitu rasa, tekstur, warna, mutu dan juga bentuk dodol nangka maupun kripik nangka. Startegi pemasaran yang dilakukan oleh pengusaha agroindustri nangka yaitu: a) Mengubah segmentasi pasar, pada saat sebelum pandemi covid-19 kelompok pembelinya yang awalnya berfokus kepada para wisatawan dan masyarakat lokal menjadi berfokus kepada masyarakat lokal Pulau Lombok saja; b) Mengurangi beberapa pasar sasaran, sebelum pandemi covid-19 memilih pasar sasaran yang berada ditempat wisata serta pada outlet toko oleh-oleh yang ada di Pulau Lombok, namun setelah pandemi covid-19 hanya melakukan penjualan di outlet masing-masing ditempat tinggal mereka masing-masing; c) Membatasi volume jual produk yang dipasarkan, sebelum pandemi covid-19 rata-rata dodol nangka yang dipasarkan yaitu sebesar 34 Kg, dan saat pandemi covid-19 sebanyak 16 Kg. Untuk kripik nangka sebelum pandemi covid-19 sebanyak 7 Kg sedangkan saat pandemi covid-19 sebanyak 4 Kg; d) Menurunkan dan menaikkan harga jual untuk beberapa produk, Untuk ukuran mika dengan berat kurang lebih 80 gr sebelum pandemi covid-19 sebesar Rp 8.667,-, selama pandemi covid-19 turun menjadi Rp 7.500,-. Ukuran 100 gr sebelum pandemi covid-19 yaitu sebesar Rp 7.333,-, setelah pandemi covid-19 naik menjadi Rp 8.500,-. Ukuran 200 gr sebelum pandemi covid-19 yaitu sebesar Rp 13.750,-, setelah pandemi covid-19 turun menjadi Rp 12.611,-. Ukuran 500 gr sebelum pandemi covid-19 yaitu sebesar Rp 31.727,-,setelah pandemi covid-19 naik menjadi Rp 32.000,- dan ukuran 1 Kg sebelum pandemi covid-19 sebesar Rp 62.143,- setelah pandemi covid-19 turun menjadi Rp 57.000,-. Pengusaha kripik nangka menaikkan harga jual produk, pada saat sebelum pandemi covid-19 ukuran 100 gr yaitu sebesar Rp 15.000,-, setelah pandemi covid-19 naik menjadi Rp 16.000,-. Ukuran 200 gr sebelum pandemi covid-19 yaitu sebesar Rp 16.000,-, setelah pandemi covid-19 naik menjadi Rp 33.333,-. e) Mempertahankan ciri khas produk, mulai dari kemasan, merk penjualan, hingga pada desain dengan ciri khasnya masing- masing; f) Tidak melakukan kegiatan promosi, baik sebelum maupun setelah pandemi covid-19; g) Mengurangi tempat pemasaran dan pemasaran produk kepada lembaga pemasaran, Pada saat sebelum pandemi covid-19 rata-rata volume jual kepada pedagang pengumpul 35 Kg, kepada pedagang pengecer 15 Kg, dan kepada konsumen akhir 10 Kg. Pada saat pandemi covid-19, rata-rata volume jual, yaitu kepada pedagang pengumpul 27 Kg, kepada pedagang pengecer 9 Kg, dan kepada konsumen akhir 5 Kg. Alternatif strategi usaha agroindustri nangka yaitu: a) Strategi SO yaitu terus meningkatkan kualitas produk serta memperluas pemasaran; b) Strategi ST yaitu berinovasi dalam pengemasan dan dalam labelisasi; c) Strategi WO yatu mengikuti pembinaan dan pelatihan yang dilaksanakan pemerintah serta lebih aktif melakukan promosi; d) Strategi WT yaitu menjalin kerjasama dengan petani dan menjaga hubungan dengan sesama pengusaha agroindustri nangka. Dari hasil penelitian dan pembahasan serta keadaan nyata yang diperoleh maka dapat disarankan: (1) Diharapkan kepada pengusaha untuk meningkatkan kualitas produksinya, dengan begitu mampu meningkatkan nilai dari produk yang dipasarkan, sehingga pada saat pandemi covid-19 ini, nilai jual dari produk bisa meningkat. (2) Pengusaha lebih aktif dalam promosi secara langsung maupun promosi melalui media sosial. (3) Diharapkan kepada pengusaha untuk memperluas pemasaran dengan memanfaatkan lembaga-lembaga pemasaran yang ada.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Agroindustri nangka, strategi usaha, masa pandemi covid-19, strategi usaha, strategi pemasaran.
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 26 Jul 2021 02:59
Last Modified: 26 Jul 2021 02:59
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/22773

Actions (login required)

View Item View Item