PENGARUH TINGKAT KEPADATAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TAK TERGANGGU TERHADAP POTENSI DAN TEKANAN MENGEMBANG MENURUT ASTM D4546 METODE B

ADINDA, PUTRI AZIZAH (2021) PENGARUH TINGKAT KEPADATAN TANAH LEMPUNG EKSPANSIF TAK TERGANGGU TERHADAP POTENSI DAN TEKANAN MENGEMBANG MENURUT ASTM D4546 METODE B. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
MAKALAH SKRIPSI ADINDA PUTRI AZIZAH (F1A017003).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (15MB)

Abstract

Tanah merupakan material dasar yang sangat penting bagi suatu konstruksi. Namun, tidak semua jenis tanah baik digunakan dalam bidang konstruksi, dikarenakan ada beberapa jenis tanah yang bermasalah. Salah satu jenis tanah tersebut adalah tanah lempung ekspansif. Tanah jenis ini merupakan tanah yang memiliki sifat kembang susut tinggi. Pada musim hujan, tanah ini akan mengembang dan pada musim kemarau, tanah ini akan menyusut. Fenomena ini akan menimbulkan kerusakan seperti rusaknya lantai bangunan, retaknya dinding tembok, permukaan jalan yang bergelombang, dan sebagainya. Oleh karena itu, perlu diketahui seberapa besar potensi dan tekanan mengembang dari tanah tersebut sebelum digunakan untuk keperluan konstruksi. Cara yang paling cocok untuk menentukan potensi dan tekanan mengembang lempung ekspansif adalah dengan melakukan pengujian secara langsung dengan oedometer di laboratorium. Sebelum dilakukan uji potensi dan tekanan mengembang, terlebih dahulu dilakukan uji identifikasi tanah. Pengujian potensi dan tekanan mengembang dilakukan pada sampel tanah tak terganggu (undisturb sample) menggunakan satu set oedometer dan mengacu pada ASTM D 4546-90 metode B. Dalam penelitian ini, sampel tanah diambil di Desa Penujak, yakni pada satu titik dengan kedalaman yang berbeda (0,5 m, 0,7 m, 1,0 m, 1,2 m, 1,65 m) dan memiliki tingkat kepadatan (γd) yang bervariasi. Berdasarkan hasil pengujian pada sampel tanah lempung ekspansif tak terganggu (undisturb) dengan kedalaman yang berbeda (0,5 m, 0,7 m, 1 m, 1,2 m, dan 1,65 m) diperoleh tingkat kepadatan (γd) yang berbeda pula, yaitu sebesar 1,1204 gr/cm³, 1,1457 gr/cm³, 1,1693 gr/cm³, 1,1869 gr/cm³, dan 1,1937 gr/cm³. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin dalam lapisan tanah, maka tingkat kepadatannya semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin dalam, tanah tersebut mengalami beban atau tekanan yang lebih besar oleh tanah di atasnya. Beban atau tekanan yang dimaksud adalah berat volume basah (γb) yang nilainya semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Hasil pengujian potensi mengembang pada masing-masing tingkat kepadatan (γd) diperoleh potensi mengembang sebesar 6,88%, 7,08%, 9,33%, 10,25%, dan 11,43%. Sedangkan dari hasil pengujian tekanan mengembang pada masing-masing tingkat kepadatan (γd) diperoleh tekanan mengembang sebesar 74 kPa, 76 kPa, 97 kPa, 104 kPa, dan 138 kPa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar tingkat kepadatan tanah maka potensi dan tekanan mengembang yang terjadi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan semakin padat suatu tanah lempung, jarak partikel menjadi semakin dekat dan rapat, sehingga dalam satu volume tanah yang sama, mineral lempung yang dikandung menjadi lebih banyak dan ketika tanah digenangi air, lapisan ganda terdifusi di sekeliling partikel yang menimbulkan gaya tolak menolak antar partikel semakin meningkat sehingga tanah menjadi mengembang.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: kepadatan, berat volume kering, tanah lempung ekspansif, potensi mengembang, tekanan mengembang.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 29 Oct 2021 06:40
Last Modified: 29 Oct 2021 06:40
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/25447

Actions (login required)

View Item View Item