ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DI KELURAHAN JEMPONG BARU KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM

AGUS, SALIM (2021) ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI DI KELURAHAN JEMPONG BARU KECAMATAN SEKARBELA KOTA MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
skrpsi jadi fix 2021.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah (1). Untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap jenis perkerjaan rumah tangga petani di Kelurahan Jempong Baru Kelurahan Sekarbela Kota Mataram (2). Untuk mengetahui pendapatan rumah tangga dari berbagai sumber (3). Untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap kesempatan kerja dan ekonomi rumah tangga Petani di Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram. Penelitian ini menggunkan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik Accidenal Sampling. Unit analisis dalam penelitian ini adalah rumah tangga petani dalam sebelum alih fungsi ahan dan sesudah alih fungsi lahan. Dalam jenis data penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif, sedangkan sumber data yaitu: data primer dan skunder. Dari populasi ini akan diambil sampel secara anggota sampling atau responden secara quata sampling yaitu sebanyak 30 sebelum alih fungsi lahan dan sesudah alih fungsi lahan. Selanjutnya pemilihan responden ditentukan secara Accidenal Sampling dengan teknik wawancara langsung responden. Analisis yang digunakan penelitian ini adalah Pendapatan ekonomi petani padi dan kesempatan kerja pada rumah tangga petani. Hasil penelitian menujukan bahwa: (1). Dampak alih fungsi lahan terhadap jenis pekerjaan dengan total rata-rata 30 rumah tangga responden yang bekerja pada usahatani dan bekerja pada non pertanian dengan total 16 ramah tangga senilai 53 % sebelum alih fungsi lahan. Dengan sesudahnya alih fungsi lahan maka total rumah tangga bekerja pada non pertanian dan sampingan sebesar rata-rata 30 respoden rumah tangga bekerja sebesar 99 % bekerja pada non pertanian (2). Pendapatan tumah tangga pada usahatani sebelum alih fungsi dengan total rata-rata Rp. 24.404.617 /thn dan terjadinya alih fungsi lahan pendapatan rumah tangga dengan total rata-rata sebesar Rp. 22.521.057/thn dengan dampak sebesar rata-rata Rp.-1.883.560 /thn senilai -0,28 %. Dengan adanya alih fungsi lahan rumah tangga beralaih profesi ataupun bekerja sampingan pada pekerjaan non pertanian sebesar rata-rata Rp. 9.120.000 /thn dengan sebelumnya alih fungsi pendapatan rumah tangga sebesar rata-rata Rp. 420.000 /thn, dengan adanya peningkatan pendapatan sebsar rata-rata Rp. 8.700.000 /thn senilai 0,19 %. Maka rata-rata pendapatan rumah tangga petani sebesar rata-rata Rp.13.700.440/thn senilai 0,56 %. (3). Dalam alih fungsi lahan mengakibat tenaga kerja dalam rumah tangga dengan kesempatan kerja tersebut penurunan jam kerja pada usahatani dengan terjadinya alih fungsi lahan maka terjadinya penurunan jam kerja usahtani yaitu dengan total rata-rata 30 responden dengan waktu jam kerja sebesar 33,87 HKO sebelum alih fungsi lahan, sedangkan sebelum alih fungsi sebesar 40,5 HKO. Maka dampak hilangnya jam kerja pada usahatani sebesar -6,68. Dengan alih profesi pekerjaan dan pekerjaan sampingan non pertanian rata-rata sebesar 0,56 HKO. Dari alih fungsi lahan tersebut mengakibatkan lahan pertanian atau disebut tempatnya pekerja rumah tangga petani semakin berkurang dengan itu pendapatan pada rumahtangga petani semakin besarberkurang pada usatani tersebut dan peluang kesempatan kerja semakin sempit dari perubahan dari tahun ke tahun. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka adanya saran yaitu: (1) Untuk mengatasi berkurangnya pendapatan/ekonomi petani, diharapkan kepada petani melakukan berbagai aktivitas dalam pertanian, misalnya karena kendala dan kerterbatasan lahan pertanian, petani bisa mencoba berusaha tani dengan sistem pertanian modern seperti hyroponik dan aeroponik, apalagi petani-petani di Kelurahan Jempong Baru Kecamatan Sekarbela Kota Mataram masih produktif. (2) Selain itu karena kurangnya lahan petani bisa menerapkan intesifikasi pertanian yang di bantu oleh para penyuluhan, sehingga walau sedikit memliki luas lahan yang terbatas prosuksi petani tinggi. (3) Setiap rumah tangga petani tidak tergantungnya sepenuhnya pada pangan pokok, ketersediaanya yang terbatas dan harga yang tinggi tetapi perlunya diversifikasinya meningkatkan ekonomi rumahtangga petani dalam kesempatan kerja. (4) Kepada pemerintahan diharapkan agar bisa mengendalikan konversi lahan dengan mengembangkan pajak progresif pada non-pertanian untuk mengurangi permintaan lahan yang berlebihan dimana pajak progresif adalah pemungutan pajak dengan presentase yang naik dengan semakin besarnya jumlah yang di gunakan dalam hal ini lahan non-pertanian sebagai dasar pengenaan pajak, selain itu dapat diterapkan sistem ekstensifikasi pertanian.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Dampak, Lahan, Alih Fungsi Lahan, Rumah Tangga
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 24 Nov 2021 05:43
Last Modified: 24 Nov 2021 05:43
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/26195

Actions (login required)

View Item View Item