ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) KOPI DESA RARAK RONGES KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Yayan, Febrian (2021) ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) KOPI DESA RARAK RONGES KABUPATEN SUMBAWA BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
S_YAYAN FEBRIAN_ANALSIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN) KOPI DESA RARAK RONGES KABUPATEN SUMBAWA BARAT.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kabupaten Sumbawa Barat merupakan kabupaten dengan produksi kopi paling sedikit di Nusa Tenggara Barat. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan para petani kopi akan proses penanganan saat panen dan pasca panen. Terlebih lagi sampai saat ini belum ada satupun gudang yang menampung produksi kopi di Kabupaten Sumbawa Barat, sehingga kebanyakan dari petani kopi memilih menjual produk kopi sesuai permintaan pengepul kopi yang ada diluar Kabupaten Sumbawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rantai nilai kopi Desa Rarak Ronges Kabupaten Sumbawa Barat, untuk mengetahui peran masing-masing pelaku rantai nilai kopi Desa Rarak Ronges Kabupaten Sumbawa Barat, dan untuk mengetahui besar margin pemasaran antar pelaku rantai nilai kopi Desa Rarak Ronges Kabupaten Sumbawa Barat. Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan rantai nilai (value chain) dengan memilih secara Purposive Sampling daerah penelitian di Kabupaten Sumbawa Barat. Penentuan jumlah responden ditentukan dengan metode “Quota Sampling” atau secara jatah, kemudian penentuan sampel untuk responden Produsen kopi digunakan metode “Accidental Sampling”, dan untuk penentuan responden pedagang digunakan metode “Snowball Sampling”. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara yang berpedoman pada kuesioner, dan observasi. Penelitian ini menunjukkan hasil-hasil sebagai berikut. Aliran kopi Desa Rarak Ronges adalah dari Produsen ke Konsumen, dan dari Produsen ke Pengepul Desa, ke Pengepul Kabupaten, ke Pedagang Pengecer, ke Konsumen. Aliran dana berlangsung dari Konsumen ke Produsen, dan dari Konsumen ke Pedagang Pengecer, ke Pengepul Kabupaten, ke Pengepul Desa, dan ke Produsen. Aliran informasi langsung mengalir dari Produsen ke Konsumen. Aliran informasi tidak langsung mengalir dari Produsen ke Pengepul Desa, ke Pengepul Kabupaten, ke Pedagang Pengecer, dan ke Konsumen. Margin pemasaran pada aliran langsung yaitu dari produsen – konsumen adalah sebesar Rp. 0. Besar margin pemasaran tidak langsung adalah sebesar Rp. 179.000. Adapun saran dari penelitian ini sebagai berikut. Perlu adanya pelatihan lanjutan yang diberikan kepada para petani untuk dapat mengatasi hama penyakit, serta memberikan edukasi lanjutan terkait proses pemetikan buah kopi dengan cara sortasi. Desa Rarak Ronges merupakan daerah yang saat ini menjadi daerah wisata dalam pengembangan. Sangat penting bagi para petani lainnya untuk dapat mengolah biji kopi kering menjadi olahan lainnya guna mendapatkan nilai tambah lebih yang berpengaruh pada pendapatannya. Pemerintah Daerah seharusnya memberikan dukungan yang lebih baik lagi dengan mengarahkan penyuluh pertanian untuk memberikan edukasi tambahan serta pelatihan bagi para petani agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Saat ini belum ada gudang di Kabupaten Sumbawa Barat yang menampung hasil produksi kopi para petani di Desa Rarak Ronges. Seharunya ini menjadi langkah awal Pemerintah Daerah mendukung kebutuhan petani, agar para petani Desa Rarak Ronges tidak terlalu jauh dalam memasarkan produk biji kopinya.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci: Kopi, rantai nilai, pemasaran, Kabupaten Sumbawa Barat
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 02 Dec 2021 05:37
Last Modified: 02 Dec 2021 05:37
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/26331

Actions (login required)

View Item View Item