HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM

Yudika, Ilhami Rusdi (2021) HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN BURNOUT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Karya Tulis Ilmiah Yudika 231221 BARU.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Pendahuluan: Lama tempuh pendidikan kedokteran yang cukup panjang dan karir yang sangat menuntut yang tampaknya menyebabkan banyak mahasiswa kedokteran pada risiko stres dan burnout. Kurangnya motivasi menjadi faktor tak langsung terjadinya stres pada mahasiswa. Mahasiswa yang tidak memiliki motivasi (amotivasi), akan lebih sulit mempertahankan kinerja akademisnya terutama dalam lingkungan yang kompetitif. Hal inilah yang selanjutnya meningkatkan stres dan burnout pada mahasiswa. Selain itu, dukungan sosial merupakan suatu faktor protektif terhadap stres. Menurut hipotesis “penyangga/buffering”, dukungan sosial memoderasi hubungan antara pemicu stres kerja dan burnout. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi akademik dan dukungan sosial dengan burnout. Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan melibatkan mahasiswa kedokteran tahap preklinik tahun pertama sampai ketiga. Burnout pada mahasiswa dinilai dengan menggunakan Maslach Burnout Inventory Student Survey (MBI-SS), motivasi akademik dinilai dengan menggunakan Academic Motivation Scale (AMS) dan dukungan sosial dinilai dengan menggunakan Multidimensional Scale of Percieved Social Support (MSPSS). Analisis statistik hubungan antara dukungan sosial dan motivasi akademik dengan burnout dilakukan dengan uji korelasi Spearman menggunakan SPSS version 25. Hasil: Sebanyak 282 mahasiswa berpartisipasi (response rate 83%), 56% mengalami high exhaustion (E), 68.4% mengalami high cycnism (Cy) dan 42.6% mengalami low professional efficacy (PE) yang merupakan tiga dimensi burnout. Mahasiswa dengan motivasi intrinsik dan ekstrinsik tinggi secara berurutan 81,9% dan 82,6%, sementara mahasiswa dengan amotivasi rendah sebanyak 76,2%. Dukungan sosial tinggi didapatkan oleh 68.4% mahasiswa. Motivasi akademik, terutama motivasi intrinsik dan amotivasi berkorelasi signifikan dengan ketiga dimensi burnout dengan kekuatan korelasi sangat lemah hingga sedang, sementara motivasi ekstrinsik hanya berkorelasi dengan Cynicism dan PE dengan kekuatan korelasi lemah. Motivasi intrinsik berkorelasi paling kuat dengan PE (r = 0, 445, p < 0,05) dan amotivasi berkorelasi paling kuat dengan Cynicism (r = 0, 542, p < 0, 05). Dukungan sosial berkorelasi negatif dengan Exhaustion (r = -0,235, p < 0,05) dan Cynicism (r = -0,309, p < 0,05), sementara berkorelasi positif dengan PE (r = 0,396 , p < 0,05). Terdapat korelasi antara dukungan sosial dengan motivasi intrinsik (r = 0, 472, p < 0,05), motivasi ekstrinsik (r = 0, 401, p < 0,05), dan amotivasi ( r = -0,325, p < 0, 05). Simpulan: Terdapat korelasi signifikan antara dukungan sosial dan motivasi akademik dengan burnout. Dukungan sosial, motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko burnout, sementara amotivasi dapat meningkatkan risiko burnout terutama pada dimensi sinisme.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Motivasi Akademik, Dukungan Sosial, Burnout
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 29 Dec 2021 06:58
Last Modified: 29 Dec 2021 06:58
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/26783

Actions (login required)

View Item View Item