FUNGSI DAN MAKNA TRADISI PACUAN KUDA (MAEN JARAN) BAGI MASYARAKAT DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA

HENDY, MAULANA (2022) FUNGSI DAN MAKNA TRADISI PACUAN KUDA (MAEN JARAN) BAGI MASYARAKAT DESA MOYO KECAMATAN MOYO HILIR KABUPATEN SUMBAWA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI HENDY MAULANA NIM E1S015018.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan guna: (1) mengetahui apa saja fungsi tradisi pacuan kuda (maen jaran) bagi masyarakat Sumbawa; (2) apa saja makna tradisi pacuan kuda (maen jaran) bagi masyarakat Sumbawa. Studi ini memakai pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data memakai observasui, wawancara, serta dokumentasi. Hasil penelitian ini menerangkan bahwasanya terdapat fungsi dan makna tradisi pacuan kuda (maen jaran), adapun fungsi dari tradisi maen jaran yakni fungsi primer, fungsi sekunder, serta fungsi tersier : (1) fungsi primer dari tradisi pacuan kuda sudah bukan menjadi permainan tradisional sebagai bentuk perayaan hasil panen masyaarakat tetapi sudah menjadi olahraga balap kuda biasa yang hanya mempertemukan kuda satu dengan kuda lainnya yang mana berpengaruh terhadap aturan mainnya semisal joki cilik tidak lagi diperkenankan untuk ikut tanding digantikan dengan joki dewasa. (2) fungsi sekunder dari tradisi pacuan kuda (maen jaran) jika dilihat dari esensinya yaitu perubahan fungsi maen jaran yang beralih dari perayaan hasil panen menjadi perayaan hari besar disebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Hal tersebut menjadi acuan fungsi keberadanan maen jaran sudah tidak lagi dinanti-natikan oleh masyarakat, dikarenakan maen jaran bisa diadakan pada saat perayaan harihari besar. (3) fungsi tersier dari tradisi pacuan kuda (maen jaran) dimasa kini kuda merupakan hewan yang bernilai tinggi khususnya kuda pacuan yang hanya dimiliki oleh masyarakat menegah ke atas. Hal tersebut memberikan dampak bahwa maen jaran dimasa kini menjadi olahraga kaum burjois. Adapun makna dari tradisi pacuan kuda (maen jaran) terdapat makna identitas sosial dan status sosial : (1) identitas sosial dari adalah perasaan atau rasa kebanggan diri yang timbul dari pemilik kuda, joki, atau perawat kuda atas pencapain kudanya sebagai juara dalam maen jaran. Hal itu mengartikan pada pemilik kuda yang telah berhasil merawat dan melatih kuda didalam lomba yang bersifat tradisi di daerahnya sendiri dan nampak juga dari dampak masyarakat yang melihat kuda yang menjadi pemenang dan prestise yang diberikan masyarakat kepada pemenang perlombaan. (2) status sosial dari maen jaran adalah pelabelan yang didapatkan bagi pemenang maen jaran oleh masyarakat sekitar. Pelabelan yang dimaksud adalah achieved status, karena dengan berhasilnya kuda memenangkan maen jaran maka pemilik kuda akan menjadi lebih terkenal dan populer di kalangan masyarakat.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: maen jaran, fungsi, makna.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 19 Mar 2022 02:18
Last Modified: 19 Mar 2022 02:18
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/28373

Actions (login required)

View Item View Item