ANALISIS RISIKO USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT

Cicilia, Dwi Agustina (2022) ANALISIS RISIKO USAHA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengidentifikasi jenis-jenis ikan yang dibudidayakan petani pada kegiatan usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, (2) menganalisis pendapatan usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, (3) mengidentifikasi sumbersumber risiko yang terdapat pada kegiatan usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, (4) menganalisis tingkat risiko usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat, (5) mengidentifikasi cara penanganan risiko yang timbul pada usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sedangkan pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara langsung dengan petani ikan yang ada di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Unit analisis dalam penelitian ini adalah Petani ikan yang ada di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat. Penentuan daerah sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Penentuan jumlah responden dilakukan dengan metode quota sampling yaitu 28 orang petani ikan dan penentuan responden menggunakan metode accidental sampling. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Sumber data dari penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah (1) jenisikan, (2) pendapatan, (3) macam-macam risiko, (4) tingkat risiko menggunakan analisi E-V, (5) penanganan risiko. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Jenis ikan yang dibudidayakan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat adalah jenis ikan nila dan ikan bawal, (2) Pendapatan rata-rata yang diperoleh petani usaha ikan nila di Kecamatan Lingsar sebesar Rp. 13.229.821 per proses produksi, sedangkan pendapatan ratarata yang diperoleh usaha ikan bawal sebesar Rp. 17.973.068 per proses produksi, (3) Macam-macam risiko yang dihadapi petani pada kegiatan usaha budidaya ikan di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat adalah (a) risiko produksi seperti perubahan iklim/cuaca dan gangguan organisme penganggu hama dan penyakit, (b) risiko harga/pasar seperti naik turunnya harga ikan, dan harga input produksi yang mahal, (c) risiko yang bersumber dari manusia seperti kerusakan alat-alat produksi, terganggunya kesehatan petani dan tenaga kerja, dan hilangnya alat-alat produksi, (d) risiko keuangan (finansial) kekurangan modal usaha budidaya ikan dan jumlah pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi kebutuhannya yang cukup banyak, (4) Risiko produksi pada usaha budidaya ikan bawal lebih besar daripada ikan nila (0,31>0,18). Risiko biaya pada usaha budidaya ikan bawal lebih besar daripada ikan nila (0,26>0,20). Risiko harga pada usaha budidaya ikan bawal lebih besar daripada ikan nila (0,03>0,01). Risiko pendapatan pada usaha budidaya ikan bawal lebih besar daripada ikan nila (0,34>0,20). Secara keseluruhan dilihat dari risiko produksi, biaya, harga dan pendapatan ikan bawal memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan ikan nila, (5) Cara yang dilakukan oleh petani dalam mengahadapi risiko usahatani di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat adalah (a) memilih bibit ikan yang berkualitas, (b) menyiapkan kolam yang baik, (c) melakukan perawatan yang baik, (d) mengetahui waktu panen yang tepat, (e) mempersiapkan mental berwirausaha. Dari hasil penelitian disarankan: (1) Petani sebaiknya sebelum memulai usaha budidaya ikan hendaknya konsultasi dengan penyuluh pertanian setempat agar hasil produksi ikan yang dihasilkan para petani mampu meminamilisir kerugian sehingga mampu memberikan keuntungan bagi semua pihak ataupun peningkatan dalam kesejahteraan masyarakat, (2) Petani diharapkan mampu mengusahakan komoditas ikan tidak hanya dari segi pembudidaya saja melainkanmampu mencari peluang dalam pengembangan usaha olahan ikan, sehingga dapat menjadi antisipasi sebagai akibat penawaran ikan yang tinggi karena panen yang serentak, (3) Petani diharapkan memiliki mental berwirausaha dalam menjalankan usaha budidaya ikan sehingga ketika menghadapi risiko petani tidak putus asa dan tetap menjalankan usahanya menjadi lebih baik.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci: Risiko, Usahatani, Ikan Air Tawar.
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 28 Mar 2022 02:28
Last Modified: 28 Mar 2022 02:28
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/28458

Actions (login required)

View Item View Item