KEWAJIBAN SUAMI ISTRI TERHADAP HUTANG PIUTANG BERSAMA SETELAH TERJADINYA PERCERAIAN MENURUT PUTUSAN NOMOR 499/Pdt.G/2018/PA.Mtr

BAIQ, RIADATUL HASANAH (2022) KEWAJIBAN SUAMI ISTRI TERHADAP HUTANG PIUTANG BERSAMA SETELAH TERJADINYA PERCERAIAN MENURUT PUTUSAN NOMOR 499/Pdt.G/2018/PA.Mtr. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI BQ RIADATUL HASANAH KOREKSI SEMHAS KE 2 (2) (1).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (842kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedudukan hutang-piutang setelah perceraian serta pertanggungjawaban dari kedua belah pihak pada putusan Nomor 499/Pdt.G/2018/PA.Mtr. Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Hasil dari penelitian ini adalah. 1. hutang objek sengketa dianggap sebagai harta bersama dikecualikan dari pertanggungjawab terhadap hutangpiutang oleh si istri sebelum perkawinan, pertanggungjawab tersebut berakhir dengan dilaksanakannya pembagian dan pemisahan harta campuran. 2. Pelunasan hutang-piutang dilakukan dengan menjual objek sengketa, sisa harta dari pelunasan tersebut dianggap sebagai harta bersama dan dibagi rata.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : Hutang piutang, Perceraian, Pernikahan.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: Fakultas Hukum
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 23 May 2022 03:48
Last Modified: 23 May 2022 03:48
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/28815

Actions (login required)

View Item View Item