SKENARIO PENGELOLAAN TANAH DAN TANAMAN YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SORGUM DI LAHAN KERING DI KABUPATEN LOMBOK UTARA

Suwardji, Suwardji and Tanaya, I. Gusti L.P and Rachmanto, Tri and Nasir, Abdul and Priyono, Joko (2018) SKENARIO PENGELOLAAN TANAH DAN TANAMAN YANG DAPAT MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SORGUM DI LAHAN KERING DI KABUPATEN LOMBOK UTARA. Project Report. LPPM Unram. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (Laporan Hasil Penelitian)
Lamp.III.A.d.1.14.pdf - Other

Download (736kB) | Preview

Abstract

Tanaman sorgum adalah salah satu jenis tanaman yang mempunyai multiguna, yaitu sebagai tanaman penghasil bahan pangan (hasil bijinya), pakan ternak (biomas-nya), dan bahan baku bioethanol (batang dan hasil bijinya). Selain itu, tanaman sorgum relatif adaptif terhadap kondisi lahan suboptimal (termasuk lahan kering), sehingga tanaman sorgum sangat potensial dikembangkan di lahan kering di Kabupaten Lombok Utara (KLU). Namun pengembangan tanaman sorgum di lahan dengan kondisi tanah di KLU yang unik, yaitu tanah pasiran, porus, terbentuk dari batu apung (miskin hara) perlu dikaji aspek teknis maupun sosial-ekonomi. Tujuan umum dari riset ini adalah untuk menghasilkan suatu sistem usahatani yang tepat (produktif, ramah lingkungan, dan berkelanjutan) untuk pengembangan tanamansorgum pada lahan kering di NTB), khususnya sebagai bahan baku produksi bioethanol. Pada tahap awal ini, tujuan riset difokuskan untuk mengetahui produktivitas usahatani tanaman sorgum di lahan kering KLU dengan indikator produksi batang (biomass), biji sorgum, brix batang sorgum, umur sorgum dengan brix tertinggi, dan efisiensi penggunaan air melalui penerapan beberapa skenario managemen unsur hara dan air. Penelitian dilakukan di laboratorium lapang (farm station) lahan kering Fakultas Pertanian Universitas Mataram di Desa Akar-Akar, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Untuk mencapai tujuan khusus tersebut telah dilakukan 3 unit percobaan, yaitu berkaitan dengan uji aplikasi (1) pupuk organik dan silikat, (2) pupuk nitrogen dan citosan, dan (3) sistim irigasi dan amelioran tanah. Beberapa hasil penting dari percobaan awal tersebut adalah: • Kadar gula brix batang tanaman sorgum yang ditanam pada lahan kering di KLU cukup tinggi (14 – 17 %). Potensi tersebut memungkinkan ditingkat melalui penerapan managemen air dan unsur hara yang tepat, sesuai dengan kondisi spesifik lahan setempat. • Daya jerap tanah pasiran di Lombok Utara terhadap air dapat ditingkatkan dengan menambahkan bahan organik (kompos), dan ameliorasi tanah tersebut berdampak positif signifikan peningkatan pertumbuhan dan hasil sorgum (biomas maupun kadar gula brix). Pemberian bahan organik (kompos) harus cukup tinggi > 30 t/ha), diaplikasikan secara langsung maupun bertahap. • Umur tanaman sorgum dimana kadar gula brix-nya maksimal sekitar 104 hari setelah tanam (hst), atau pada fase vegetatif maksimum. Implikasinya, jika penanaman sorgum dimaksudkan untuk menghasilkan bahan baku ethanol yang maksimal, maka hasil biji gandum (sebagai bahan pangan) harus diabaikan. • Penggunaan pupuk silikat (Agrosil hingga 200 kg/ha), citosan, dan pupuk hayati tidak atau kurang berpengaruh terhadap pertumbuhan mupun hasil sorgum. Namun berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya pada tanaman serelia, penggunaan pupuk silikat akanberpengaruh positif pada pertumbuhan, hasil, dan kadar gula brix sorgum apabila pupuk Si yang digunakan mudah terlarut/Si mudah tersedia bagi tanaman. • Dalam hal efisiensi penggunaan air, penerapan sistim irigasi pancar (springkler) lebih baik daripada sitim irigasi leb. Dapat disimpulkan bahwa tanaman sorgum sangat potensial dikembangkan pada lahan kering di wilayah Kabupaten Lombok Utara untuk industri bioethano. Kadar gula brix batang sorgum maksimum dicapai pada tanaman berumur sekitar 104 hari setelah tanam (hst). Kadar brix tersebut masih dapat ditingkatkan melalui penerapan managemen sifat fisik tanah (peningkatan daya jerap tanah terhadap air), unsur hara, dan pemberian air/irigasi yang tepat. Dari segi teknis usahatani, selain sistim irgasi yang harus efisien, upaya peningkatan daya jerap tanah terhadap air dapat dilakukan melalui penggunaan bahan amelioran tanah yang alami, murah, dan tersedia melimpah secara lokal, yaitu bahan organik/kompos. Berdasarkan hasil penelitian awal ini, masalah teknis dan sosial yang perlu dikaji lebih lanjut sehingga nantinya diperoleh paket teknologi usahatani sorgum di lahan kering yang efektif dan efisien, dan aplicable on farm adalah: 1) Kajian potensi hasil dari tanaman ratun sorgum, yaitu pemeliharaan tanaman sorgum yang tumbuh dari sisa batang bawah yang ditinggalkan setelah panen pertama dan seterusnya. 2) Uji aplikasi pupuk berbasis silikat berbentuk cair, baik melalui tanah maupun daun (disemprotkan). Meskipun hasil uji aplikasi pupuk silikat (Agrosil) tidak menunjukan hasil yang positif, hal tersebut lebih disebabkan oleh tingkat ketersediaan Si dari Agrosil yang relatif rendah sehingga memerlukan dosis yang sangat tinggi (ton/ha); dan sorgum merupakan salah satu jenis tanaman akumulator Si. 3) Kajian aspek ekonomis dari usahatani sorgum untuk bahan bioethanol (dipanen batangnya pada vase vegetatif maksimum) vs sebagai bahan bioethanol + bahan pangan, dan pakan ternak (dipanen pada fase generatif maksimal).

Item Type: Monograph (Project Report)
Keywords (Kata Kunci): sorgum, bioethanol, lahan kering, gula brix
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Fakultas Teknik
Depositing User: Ir. Joko Priyono M.Sc., Ph.D
Date Deposited: 08 Jun 2022 16:21
Last Modified: 08 Jun 2022 16:21
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/29267

Actions (login required)

View Item View Item