ANALISIS INDEKS KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

JEPRI, M. (2022) ANALISIS INDEKS KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Tugas Akhir_M. JEPRI (F1A017090).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Kekeringan merupakan suatu fenomena alam yang terjadi secara perlahan dan berlangsung lama hingga musim hujan tiba, serta jumlah curah hujannya berada pada posisi dibawah angka normal yang menyebabkan penurunan tinggi muka air danau dan sungai. Berdasarkan hasil pemetaan daerah terdampak kekeringan di Loteng, dari 12 kecamatan ada 9 kecamatan di antaranya yang berpotensi mengalami kekeringan dan tersebar di 81 desa. Kejadian kekeringan yang terjadi setiap tahun namun dengan waktu kekeringan yang tidak tetap, maka perlu dilakukan analisis indeks kekeringan untuk mengetahui tingkat dan durasi kekeringannya. Analisis indeks kekeringan dapat dilakukan dengan berbagai metode, dalam studi ini metode yang digunakan yaitu metode Standardized Precipititation Index (SPI) dan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) melalui pemahaman karakterisitik iklim dan tanah di wilayah tersebut sebagai parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode SPI berdasarkan 6 stasiun hujan sebagai dasar analisis indeks kekeringan di Kabupaten Lombok Tengah nilai indeks berkisar (-5,12) sampai (2,52) dan mengalami kekeringan terparah di tahun 2015 bulan Januari dengan indeks (-5,12) dan terjadi pada tahun dan bulan yang berbeda sebanyak 30 bulan selama 20 tahun. Sedangkan untuk metode PDSI mengalami kekeringan terparah di tahun 2000 bulan September dengan indeks (-19,61) dan terjadi pada tahun dan bulan yang berbeda sebanyak 40 bulan selama 20 tahun. Hasil prediksi indeks kekeringan pada tahun ke-5, ke-10 dan ke-25 metode SPI nilai indeks berkisar (-5,92) sampai (1,89) dan kekeringan terparah terjadi pada tahun ke-5 (2025) bulan Oktober dengan indeks (-2,42) dan terjadi pada bulan berbeda sebanyak 2 bulan, tahun ke-10 (2030) bulan Juli dengan indeks (-2,32) dan terjadi sebanyak 1 bulan, dan tahun ke-25 (2045) bulan Mei dengan indeks (-5,92) dan terjadi pada bulan berbeda sebanyak 2 bulan. Sedangkan metode PDSI kekeringan terparah terjadi pada tahun ke-5 (2025) bulan Januari dengan indeks (-9,80) dan terjadi pada bulan berbeda sebanyak 3 bulan, tahun ke-10 (2030) bulan Agustus dengan indeks (-11,03) dan terjadi pada bulan berbeda sebanyak 7 bulan, dan tahun ke-25 (2045) bulan Oktober dengan indeks (-6,06) dan terjadi pada bulan berbeda sebanyak 4 bulan. Hasil verifikasi keakuratan kekeringan dengan menggunakan metode SPI dan metode PDSI dengan data kejadian kekeringan dari BPBD Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2016-2020 menyatakan bahwa metode SPI dan PDSI memiliki keakuratan yang baik, metode SPI memiliki nilai persentase kesesuaian sebesar 71% dan metode PDSI memiliki nilai persentase kesesuaian sebesar 73%. Hasil pemetaan sebaran indeks kekeringan menggunakan program ArcGIS 10.8 di Kabupaten Lombok Tengah tahun 2000-2020 dengan menggunakan metode SPI rata-rata dalam setiap bulan terjadi kekeringan yang ditunjukkan dengan gradasi warna jingga kemerahan. Sedangkan metode PDSI rata-rata mulai mengalami kekeringan terparah pada bulan juni sampai bulan Oktober yang ditunjukkan dengan gradasi warna merah dan kuning.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata Kunci : Kekeringan, Indeks Kekeringan, SPI, PDSI
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 21 Jul 2022 07:51
Last Modified: 21 Jul 2022 07:51
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/29991

Actions (login required)

View Item View Item