BENIH BERLAPIS PUPUK ORGANOMINERAL: PROSES DAN POTENSI KEUNTUNGAN PENGGUNMNNYA DALAM USAHATANI TANAMAN PANGAN

Priyono, Joko (2018) BENIH BERLAPIS PUPUK ORGANOMINERAL: PROSES DAN POTENSI KEUNTUNGAN PENGGUNMNNYA DALAM USAHATANI TANAMAN PANGAN. In: PROSIDING SEMINAS SAINTEK - LOMBOK 2018. LPPM Unram, Mataram, pp. 281-286. ISBN 987-602-53669-0-1

WarningThere is a more recent version of this item available.
[img]
Preview
Text
Lamp.III.A.c.1.6.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://www.lppm.unram.ac.id

Abstract

Teknologi pelapisan benih telah lama dikenal dalam bidang pertanian. Namun teknologi itu perlu terus dikembangkan, terutama mengenai jenis dan komposisi bahan pelapisnya, untuk memenuhi tuntutan petani. Berkaitan dengan hal tersebut, rise! pengembangan benih tanaman pangan bertapis pupuk organomineral telah dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tahapan proses pelapisan dan komposisi bahan pelapis benih yang tepat, sehingga bahan pelapis tersebut cukup untuk memasok kebutuhan optimal tanaman akan unsur hara esensial, tanpa tambahan pupuk lainnya. Rise! dilakukan di laboratorium untuk proses pelapisan benih dan di rumah kaca/ plastik untuk mengujian perkecambahan dan pertumbuhan dari benih berlapis. Bahan pelapis benih/ pupuk organomineral berupa campuran bubuk nano particles(< 0,05 µm) batuan basaltik, bubuk batuan fosfat (< 0,01 mm), bahan organik/kompos (< 1 mm), urea (untuk benih tanaman non­legum) atau senyawa bubuk kalsium karbonat (untuk benih tanaman legum), dan pupuk cair berbasis silikat berhara esensial lengkap {Orrin). Uji proses pelapisan dan ketepatan komposisi bahan pelapis benih tersebut di alas dilakuan dengan metode trial and error, mengacu pada kharakteristik masing-masing benih dan bahan pelapis, serta perhitungan kebutuhan unsur hara esensial optimum tanaman. Proses pelapisan benih dilakukan menggunakan drum PVC (berkapasitas 300L) yang diputar secara mekanik pada kecepatan 30 - 40 rpm. Setelah dicoba 4- 6 skenario tahapan pelapisan diketahui bahwa proses pelapisan yang paling tepat adalah (1) bubuk batuan basaltik dicampur dengan bubuk batuan fosfat, bahan organik dan kalsium kabonat, kemudian dibagi dua bagian; sedangkan urea dilarutkan ke dalam pupuk cair Orrin, (2) setengah bagian dari bubuk batuan itu ditaburkan ke benih diselingi dengan pembasahan (disemprot air) agar bubuk batuan menempel di permukaan benih membentuk kapsul, (3) setengah bagian yang lain dari campuran batuan tersebut ditaburkan pada benih dengan cairan pembasah larutan urea + Orrin. Dari uji perkecambahan diketahui bahwa benih berlapis tumbuh 1 - 5 hari lebih lambat daripada yang benih tanpa pelapis. Meskipun efektivitas agronomis dan ekonomis belum diketahui (masih dalam proses pengujian di rumah kaca dan akan dilanjutkan pada kondisi lapang), pelapisan benih dengan pupuk organomineral dinilai sangat layak diterapkan secara komersial pada skala industri. Tehnologinya sederhana, relatif murah, bahan bakunya alami serta tersedia melimpah secara lokal {di Indonesia), dan ramah lingkungan.

Item Type: Book Section
Keywords (Kata Kunci): benih berlapis, pupuk organomineral, tanaman pangan, usahatani berkelanjutan
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Ir. Joko Priyono M.Sc., Ph.D
Date Deposited: 04 Aug 2022 03:46
Last Modified: 04 Aug 2022 03:46
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/30281

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item