PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SAPE

Nurikmasari, Nurikmasari (2022) PERAN PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) DALAM PENERAPAN TEKNOLOGI USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN SAPE. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI Nurikmasari OK.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (830kB)

Abstract

Kecamatan sape merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah terbesar di kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan produksi bawang merah sebesar 17.872 ton perahun dengan luas lahan sebluas 1.423 Ha. (BPS Kabupaten Bima, 2016). Dari hasil produksi panen tersebut tidak lepas dari peranan penyuluh pertanian lapangan dalam membantu para petani untuk meningkatkan hasil panen bawang merah dikecamatan sape, dalam hal ini peranan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) antara lain membimbing petani, membantu petani dalam memecahkan masalah (konsultan), pemantau kegiatan petani, pengevaluasi tindakan dan kegiatan petani, membantu petani dalam pengenalan teknologi inovasi baru,serta menjadi sarana informasi. (Departemen Pertanian 2006). Selain itu produksi hasil pertanian bawang merah juga tidak terlepas dari pemahaman dan penerapan teknologi tepat guna di antaranya melalui pengaturan pemupukan dan varietas yang tepat dalam produksi umbi benih bawang merah. sehingga diperoleh hasil yang tinggi.(Sumarni&Hidayat, 2005). Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui peran Penyuluh Pertanian Papangan (PPL) di Kecamatan Sape (2) mengetahui tingkat penerapan teknologi usahatani bawang merah di Kecamatan Sape. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sape, dengan menggunakan metode Deskriptif. teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling yaitu menentukan responden secara sengaja. Responden dalam penelitian ini 30 petani bawang merah. dalam penelitian untuk mengetahui Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Penerapan Teknologi Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Sape digunakan analisis data Skor. Hasil penelitian dari Peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dalam Penerapan Teknologi Usahatani Bawang Merah di Kecamatan Sape adalah diketahui peroleh jumlah skor peran penyuluh pertanian lapangan dalam usahatani bawang merah di Kecamatan Sape mencapai skor 3 yang artinya peran penyuluh pertanian dalam usatani bawang merah termasuk dalam kategori ‘Berperan’ dengan kata lain peran penyuluh sebagai Fasilisator, Motivator, Edukator dan komunikator sudah cukup berperan. Peran penyuluh sebagai motifator, edukator dan fasilisator memperoleh skor yang paling tinggi dibandingkan peran lainya yaitu 3, 3, dan 3 dari jumlah skor minimal 4 dan jumlah skor maksimal 12 tergolong ‘Berperan’ hal ini menunjukkan bahwa, penyuluh pertanian lapangan menjalankan perannya dalam memberikan motivasi, materi atau pelatihan usahatani bawang merah sehingga telah menghubungkan petani dengan pemerintah masih belum optimal. Dan hasil untuk penerapan teknologi bawang merah di kecamatan sape diketahui bahwa peroleh jumlah skor penerapan teknologi dalam usahatani bawang merah mulai PPL survei langsung pada saat pemeliharaan bawang merah, PPL memberikan upaya menyimpanan ke petani bawang merah dan Petani menerima bibit langsung dari penjual memperoleh skor 3 dibandingkan kategori lainya. Yang artinya penyuluh sudah ‘Cukup’ Berperan dalam menerapkan teknologi pada usahatani bawang merah dan dimanfaatkan oleh petani walaupun penerapan teknologi usahatani bawang merah yang baru sulit di terima oleh petani

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kata kunci : Bawang Merah, Peran Penyuluh, Penerapan Teknologi
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 04 Aug 2022 08:02
Last Modified: 04 Aug 2022 08:02
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/30296

Actions (login required)

View Item View Item