STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT LUKA TERBUKA DI KECAMATAN AMBALAWI, KABUPATEN BIMA

Avida In, Amy (2022) STUDI ETNOFARMAKOLOGI TUMBUHAN OBAT LUKA TERBUKA DI KECAMATAN AMBALAWI, KABUPATEN BIMA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
DRAFT SKRIPSI AVIDA IN AMY.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Etnis Bima merupakan suku yang berada di Pulau Sumbawa Provinsi Nusa Tenggara Barat. Etnis Bima masih melestarikan pengobatan tradisional oleh penyehat tradisional. Pengobatan tradisional luka terbuka di etnis Bima masih berdasarkan garis keturunan namun dokumentasi dan penelitian secara ilmiah masih sedikit. Sehingga perlu dilakukan penelitian terkait studi etnofarmakologi pengobatan luka terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan etnofarmakologi dan nilai kepentingan suatu tumbuhan untuk pengobatan luka terbuka di Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Pemilihan informan dilakukan dengan metode snowball sampling non diskriminatif dan wawancara dilaksanakan secara semi-terstruktur. Informan merupakan hattra atau biasa disebut sando oleh masyarakat Bima yang memiliki pengetahuan terkait pengobatan luka terbuka. Data yang dikumpulkan berupa informasi sando, data tumbuhan obat, cara pembuatan, cara penggunaan, frekuensi penggunaan ramuan, dan herbarium. Hasil wawancara dengan informan akan dianalisis menggunakan Index of Cultural Significance (ICS), Fidelity Level (FL), dan Factor of Informant Consensus (FIC). Hasil menunjukkan terdapat 15 spesies dari 14 famili tumbuhan sebagai obat luka terbuka. ICS tertinggi pada spesies Chromolaena odorata L. dengan nilai 66. Nilai terendah ICS pada spesies Moringa oleifera L. dengan nilai 3. Nilai FL berkisar antara 11,11-100%. Nilai FIC luka lecet 0,742, luka sayat 0,815, luka tusuk 0,792, luka bakar 0,800, luka gigitan 0,889, dan luka infeksi 0,833. Penentuan dosis masih menggunakan cara tradisional dan secara umum pengobatan dilakukan dua kali sehari. Pengetahuan etnofarmakologi tumbuhan obat luka terbuka oelh Sando Lo’i di Kecamatan Ambalawi berpotensi untuk dikembangkan secara ilmiah lebih lanjut.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Etnofarmakologi, Luka Terbuka, Index of Cultural Significance, Fidelity Level, Factor of Informant Consensus
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 26 Aug 2022 01:54
Last Modified: 26 Aug 2022 01:54
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/31171

Actions (login required)

View Item View Item