ANALISIS RANTAI PEMASARAN KOPI TAMBORA DI KABUPATEN BIMA

Marizka, Amalia (2022) ANALISIS RANTAI PEMASARAN KOPI TAMBORA DI KABUPATEN BIMA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI MARIZKA AMALIA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis rantai pemasaran kopi Tambora di Kabupaten Bima. (2) menganalisis efisiensi pemasaran kopi Tambora di Kabupaten Bima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik survei. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Tambora Kabupaten Bima secara purposive sampling, dengan dua desa sampel yaitu Desa Labuhan Kananga dan Desa Oi Bura. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat 5 (lima) rantai pemasaran kopi Tambora di Kabupaten Bima yang diuraikan dalam 3 (tiga) arus pemasaran dalam rantai pemasaran kopi Tambora yaitu: (1) Aliran produk pada saluran I, II, III, IV dan IV berturut-turut sebesar 13.228 kg, 2.908 kg, 8.283 kg, 4.332 kg dan 4.559 kg. (2) Aliran dana pada saluran I dari petani ke konsumen akhir sebesar Rp 24.000/kg, diikuti saluran II dari petani ke pedagang pengumpul desa sebesar Rp 21.000/kg dan dari pedagang pengumpul desa ke konsumen akhir Rp 25.000/kg. Pada saluran III dari petani ke pedagang pengumpul desa sebesar Rp 21.000/kg dan dari pedagang pengumpul desa ke pengecer Rp 22.000/kg, kemudian dari pengecer ke konsumen akhir Rp 26.000/kg. Pada saluran IV dari petani ke pedagang pengumpul kecamatan Rp 21.000/kg, kemudian dari pedagang pengumpul kecamatan ke pedagang pengumpul kabupaten Rp 22.500/kg, selanjutnya dari pedagang pengumpul kabupaten ke pengecer Rp 24.000/kg dan dari penegecer ke konsumen akhir Rp 28.000/kg. Sementara itu pada saluran IV dari petani ke pedagang pengumpul kecamatan Rp 21.000/kg, kemudian dari pedagang pengumpul kecamatan ke pedagang antar pulau Rp 23.500/kg, selanjutnya dari pedagang pengumpul antar pulau ke pengecer Rp 27.000/kg dan dari penegecer ke konsumen akhir Rp 30.000/kg. (3) Aliran informasi pada setiap saluran didapatkan dari setiap lembaga pemasaran yang terlibat dan di digunakan sebagai dasar dalam menentukan harga pembelian maupun penjualan kopi Tambora sehingga resiko kerugian dapat dihindari; (2) Terdapat 5 (lima) saluran pemasaran kopi Tambora di Kabupaten Bima yaitu: (1) Saluran pemasaran I : Petani – Konsumen Akhir. (2) Saluran pemasaran II : Petani – PPD – Konsumen Akhir. (3) Saluran pemasaran III: Petani – PPD – Pengecer – Konsumen Akhir. (4) Saluran pemasaran IV: Petani – PP Kec – PP Kab – Pengecer – Konsumen Akhir. (5) Saluran pemasaran V: Petani – PP Kec – PAP – Pengecer – Konsumen Akhir. Dari kelima saluran tersebut yang paling efisien adalah saluran pemasaran I (Petani – Konsumen Akhir). Saran dalam penelitian ini yaitu diharapkan kepada: (1) Petani untuk meningkatkan kualitas biji kopi yang dipasarkan sehingga dapat meningkatkan hasil penjualan. (2) Pemerintah atau lembaga terkait untuk memberikan bimbingan dan pelatihan atau pemberdayaan petani kopi Tambora melalui pembentukan asosiasi petani kopi Tambora, melakukan inovasi baru terutama berkaitan dengan pengadaan bibit maupun teknologi pengolahan agroindustri dan melakukan pengamanan harga pasar untuk kopi Tambora serta melakukan inovasi terkait pemasaran kopi Tambora melalui pengadaan pabrik mini. (3) Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian menggunakan objek yang serupa atau sama dengan mengunakan analisis yang berbeda agar mendaptkan hasil yang menciptakan perspektif baru.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kopi Tambora, Rantai Pemasaran, Efisiensi Pemasaran
Subjects: S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 05 Sep 2022 02:11
Last Modified: 05 Sep 2022 02:12
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/31475

Actions (login required)

View Item View Item