ANALISIS PENYIMPANGAN KEKUASAAN DAN AGAMA DALAM NOVEL PRINCESS: KISAH TRAGIS PUTRI KERAJAAN ARAB SAUDI KARYA JEAN P. SASSON: PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM

Jannah, Wasilatul (2016) ANALISIS PENYIMPANGAN KEKUASAAN DAN AGAMA DALAM NOVEL PRINCESS: KISAH TRAGIS PUTRI KERAJAAN ARAB SAUDI KARYA JEAN P. SASSON: PERSPEKTIF EMILE DURKHEIM. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img]
Preview
Text
JURNAL WASILATUL JANNAH.pdf

Download (545kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berjudul Analisis Penyimpangan Kekuasaan dan Agama dalam Novel Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi karya Jean P. Sasson: Perspektif Emile Durkheim. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran penyimpangan kekuasaan dan agama yang terdapat di dalam novel Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi karya Jean P. Sasson berdasarkan perspektif Emile Durkheim. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana gambaran penyimpangan kekuasaan dan agama yang terdapat di dalam novel Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi karya Jean P. Sasson berdasarkan perspektif Emile Durkheim? Metode pengumpulan data yang diterapkan yaitu metode studi pustaka dengan teknik catat. Analisis data dilakukan dengan metode desktriptif analitik dan teknik analisis isi. Data disajikan secara deskriptif dengan metode informal. Berdasarkan hasil analisis peneliti tentang novel Princess: Kisah Tragis Putri Kerajaan Arab Saudi karya Jean P. Sasson Perspektif Emile Durkheim, disimpulkan bahwa Arab Saudi merupakan tipe masyarakat solidaritas mekanis. Pandangan Durkheim terhadap ancaman yang muncul di dalam tipe solidaritas mekanis berupa perpecahan kelompok kecil dan adanya penyimpangan juga dibuktikan dalam penelitian ini. Di dalam kondisi masyarakat tersebut, terdapat penyimpangan kekuasaan dan agama. Penyimpangan ini terjadi dalam bentuk legitimasi kekuasaan dan dominasi laki-laki terhadap perempuan, serta efek penyimpangan sebagai ekspresi kemarahan kolektif yang pada akhirnya memunculkan tindakan abnormal atau anomi, salah satunya bunuh diri fatalistis. Penyimpangan kekuasaan yang digambarkan dalam ketiga bentuk tersebut membuktikan bahwa kekuasaan dimanfaatkan sebagai senjata untuk meruntuhkan hukum, tradisi, atau aturan primitif di negaranya yang mengagungkan nilai Islam. Begitu pun sebaliknya dengan agama. Agama yang menurut Durkheim dianggap sebagai institusi penting yang menopang integrasi sosial, dimanfaatkan untuk menundukkan pihak lain.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): penyimpangan, kekuasaan, agama, novel, perspektif Emile Durkheim.
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Depositing User: Rini Trisnawati
Date Deposited: 25 Apr 2018 04:30
Last Modified: 25 Apr 2018 04:30
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/3157

Actions (login required)

View Item View Item