PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA SERTA TEMPERING TERHADAP PENGERINGAN GABAH PADA ALAT FLUIDIZED BED

ANSYARIF, NUR RAFIQ (2022) PENGARUH VARIASI TEMPERATUR DAN KECEPATAN UDARA SERTA TEMPERING TERHADAP PENGERINGAN GABAH PADA ALAT FLUIDIZED BED. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TA Ansyarif nur rafiq F1C018010-1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Gabah merupakan Bulir-bulir Padi yang telah dipisahkan dari tangkainya (Jerami). Gabah harus dikeringkan agar kandungan air pada gabah menurun. Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) kualitas gabah, baik kualitas 1 hingga 3 mensyaratkan kadar air gabah sebesar 14 % , untuk dapat disimpan dalam jangka waktu sekitar 6 bulan. Sedangkan Gabah kering panen (GKP) secara umum mempunyai kadar air antara 20 % - 27 %, Sehingga harus ada penurunan kadar air pada gabah sebesar 6 % - 13 %. Beras hasil penggilingan juga rentan terhadap pecah, maka diperlukan proses tempering guna meminimalisir beras pecah yang otomatis meningkatkan mutu beras. Pada penelitian ini akan dilakukan pengeringan pada gabah menggunakan alat fluidized bed. Metode penelitian dimulai dengan studi literatur, dilanjutkan dengan perakitan alat fluidized bed. Kemudian dilakukan pengambilan data awal. Selanjutnya dilakukan penelitian dengan memvariasikan temperatur dan kecepatan udara, serta tempering. Variasi yang digunakan adalah: temperatur 50°C, 60°C, dan 70°C, lalu kecepatan udara 3m/s, 4m/s, dan 5m/s, dan pengeringan dengan tempering dan tanpa tempering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi Temperatur dapat mempengaruhi waktu pengeringan, dimana pengeringan tercepat terjadi pada temperatur 70 °C yaitu 25 menit dan yang paling lama terjadi pada temperatur 50°C yaitu 55 menit. Variasi kecepatan udara juga dapat mempengaruhi waktu pengeringan, dimana pengeringan tercepat terjadi pada kecepatan udara 5 m/s yaitu 40 menit dan yang paling lama terjadi pada kecepatan udara 3 m/s yaitu 60 menit. Variasi tempering juga mempengaruhi waktu pengeringan, dimana pengeringan dengan menggunakan proses tempering membutuhkan waktu 20 menit dan pengeringan tanpa tempering membutuhkan waktu selama 25 menit. Proses tempering juga dapat meningkatkan mutu beras, dimana pengeringan dengan tempering menghasilkan jumlah beras kepala (HRY) sebanyak 74% dengan jumlah keretakan 42%, sedangkan pengeringan tanpa tempering menghasilkan jumlah beras kepala hanya 66% dengan jumlah keretakan mencapai 60%

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Pengeringan, Temperatur, Kecepatan udara, Tempering, Kadar air, HRY
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Alimin
Date Deposited: 20 Sep 2022 04:04
Last Modified: 20 Sep 2022 04:04
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/31983

Actions (login required)

View Item View Item