ANALISIS NILAI TAMBAH, POTENSI, KENDALA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOLAHAN BERAS ANALOG FUNGSIONAL (STUDI KASUS : UD. KAYA RASA MASBAGIK LOMBOK TIMUR)

Indah Mangku, Putri (2020) ANALISIS NILAI TAMBAH, POTENSI, KENDALA DAN STRATEGI PENGEMBANGAN PENGOLAHAN BERAS ANALOG FUNGSIONAL (STUDI KASUS : UD. KAYA RASA MASBAGIK LOMBOK TIMUR). S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
skripsi indah mangku putri C1G016098.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Beras merupakan komponen energi utama yang menjadi salah satu makanan pokok dan paling banyak dikonsumsi, hampir 90% penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai sumber pangan pokok. Pada Tahun 2014, Indonesia menjadi negara produsen beras terbesar ketiga di dunia setelah China dan India (FAO, 2014). Pada tahun 2019 jumlah penduduk Indonesia mencapai 269,1 juta orang dan dengan seiringnya waktu jumlah penduduk Indonesia akan terus bertambah dan kebutuhan beras akan semakin bertambah. Terjadi penurunan luas lahan sawah di Nusa Tenggara Barat menjadi 371.604 hektare pada tahun 2014 dibanding tahun sebelumnya mencapai 382.840 hektare, dan semakin menurun di tahun 2015 yaitu seluas 210.933 hektare (BPS, 2016). Untuk luas lahan kering terjadi peningkatan luas lahan pada tahun 2014 yaitu seluas 62.108 hektare yang dimana tahun sebelumnya seluas 55.217 hektare, tetapi terjadi penurunan kembali ditahun 2015 yaitu seluas 55.545 hektare. Dengan berkurangnya luas lahan pertanian maka berkurang pula produksi beras padi untuk memenuhi kebutuhan penduduk Nusa Tenggara Barat yang semakin banyak. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan adalah dengan melakukan penganekaragaman pangan, yaitu dengan memanfaatkan sumber karbohidrat lokal non beras menjadi beras analog fungsional agar tidak mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat Indonesia (Budijanto, 2014). Salah satu upaya tersebut adalah dengan memproduksi beras analog fungsional. Beras analog fungsional merupakan beras buatan yang terbuat dari sumber pangan karbohidrat lokal non padi dan salah satu makanan alternatif pengganti beras (Budijanto dan Muaris, 2013). Pada tahun 2013 melakukan kerjasama dengan Pemerintah Provinsi NTB melalui Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB dan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Lombok Timur untuk melaksanakan program diversifikasi pangan melalui pembuatan beras analog fungsional menggunakan mesin ekstruder (mesin pencetak beras analog) dengan bahan baku ubi kayu yang diolah menjadi tepung mocaf. Tepung mocaf merupakan tepung yang berbahan baku ubi kayu yang diolah dalam beberapa tahapan sehingga menjadi serbuk bertekstur. Bahan baku beras analog fungsional banyak ditemukan di Masbagik, karena ubi kayu merupakan komoditi yang banyak diproduksi di Lombok Timur, hasil produksi jagung dan ubi kayu dapat dilihat pada data Produksi Jagung dan Ubi kayu di Lombok Timur 2011-2013. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : (1) Untuk menganalisis biaya dan keuntungan pengolahan tepung mocaf dan beras analog fungsional, (2) Untuk

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: Fakultas Pertanian
Depositing User: Anak Magang
Date Deposited: 28 Oct 2022 06:57
Last Modified: 28 Oct 2022 06:57
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/32496

Actions (login required)

View Item View Item