PENGARUH KEKENCANGAN BAUT TERHADAP KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU YANG DIPERKUAT KLEM DARI LIMBAH PLASTIK

ARROH, MATIN (2022) PENGARUH KEKENCANGAN BAUT TERHADAP KUAT TARIK SAMBUNGAN BAMBU YANG DIPERKUAT KLEM DARI LIMBAH PLASTIK. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
SKRIPSI ARROHMATIN (F1A018013).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Penempatan klem pada sambungan dapat memperluas bidang kontak antara pelat buhul dan bambu sehingga dapat mengurangi tegangan geser pada bambu. Klem bekerja secara maksimal pada saat klem menempel pada batang bambu dengan baik sehingga tegangan yang bekerja dapat menyebar dengan luas. Selain itu, kekuatan pengencangan baut sangat berpengaruh pada kekuatan sambungan. Kekuatan pengencangan yang kecil menyebabkan sambungan tidak dapat menahan beban secara maksimal. Namun, tidak selalu gaya pengencangan yang besar menghasilkan kekuatan sambungan yang besar pula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan optimum pengencangan baut sebelum rusaknya sistem sambungan. Sifat-sifat karakteristik bahan dapat diketahui dengan melakukan uji pendahuluan dan mengambil data sekunder dari peneliti sebelumnya dengan syarat kesamaan lokasi pengambilan dan jenis material. Sifat fisik dan sifat mekanik bambu galah diketahui dari data sekunder. Sedangkan sifat mekanik baut diketahui dengan melakukan pengujian kuat tarik baut. Selanjutnya membuat benda uji dan melakukan pengujian kuat tarik sambungan dengan variasi pengencangan 7 N, 8 N, dan 9 N yang diperkuat klem dari plastik serat dengan alat sambung baut diameter 12 mm. Dibuat juga sambungan dengan pengencangan tanpa torsimeter. Hasil kuat tarik sambungan kemudian dibandingkan dengan penelitian sebelumnya dan dengan perhitungan berdasarkan persamaan yang diajukan Masdar (2017). Didapatkan hasil kuat tarik sambungan dari variasi pengencangan berturut-turut 9,736 MPa, 11,608 MPa, dan 12,391 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kekuatan sambungan seiring dengan meningkatnya gaya pengencangan baut yang diberikan Persentase kenaikan terhadap kontrol sambungan dengan pengencangan 7 N berkisar antara 19,22% dan 27,27%. Sambungan dengan pengencangan tanpa torsimeter menghasilkan kekuatan sambungan sebesar 10,999 MPa. Besar pengencangan pada sambungan tersebut dapat diketahui meskipun tidak terukur alat torsimeter, yaitu setara dengan gaya pengencangan 8 N. Berdasarkan perhitungan dan kegagalan sambungan yang tampak pada benda uji, pola kegagalan yang terjadi berupa geser pada bambu dan keruntuhan pada alat sambung baut.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Kuat tarik sambungan, sambungan bambu, pengencangan baut, klem, plastik PET, serat bambu
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 16 Nov 2022 02:52
Last Modified: 16 Nov 2022 02:52
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/33130

Actions (login required)

View Item View Item