PENGARUH POLA DISTRIBUSI HUJAN TERHADAP PENYIMPANGAN DEBIT PUNCAK HIDROGRAF SATUAN SINTETIK NAKAYASU DI DAS SIDUTAN KABUPATEN LOMBOK UTARA

NIA, IZMIAINI (2022) PENGARUH POLA DISTRIBUSI HUJAN TERHADAP PENYIMPANGAN DEBIT PUNCAK HIDROGRAF SATUAN SINTETIK NAKAYASU DI DAS SIDUTAN KABUPATEN LOMBOK UTARA. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
TUGAS AKHIR_NIA IZMIAINI (F1A116039) neww aa.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Pola distribusi hujan merupakan suatu pola sebaran hujan yang biasanya dilakukan dengan suatu interval waktu tertentu. Analisis tentang hidrograf banjir sangat penting dalam perkiraan banjir, penetapan debit banjir rencana bagi bangunan air dan memprediksi potensi banjir dalam kaitannya dengan mitigasi banjir. Hidrograf memberikan penyimpangan yang cukup besar bila dibandingkan dengan dengan hidrograf terukur di sungai. Penyimpangan tersebut disebabkan oleh banyak factor, seperti factor hujan yang diasumsikan terdistribusi secara merata di seluruh DAS dan factor metode yang dikembangkan dengan beberapa penyederhanaan dan asumsi. Salah satu factor penyebab terjadinya penyimpangan nilai perkiraan debit banjir rancangan adalah pembuatan pola distribusi hujan jam-jaman yang tidak tepat. Penelitian ini menguji penggunaan metode Mononobe, Alternating Block Method (ABM), dan Tadashi Tanimoto pada DAS Sidutan, dimana pada metode empiris tersebut akan dialihgramkan ke Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu. Pengujian dilakukan dengan cara membandingkan hidrograf banjir hasil pengamatan. Metode terbaik ditentukan berdasarkan nilai penyimpangan, RMSE (Root Mean Square Error) dan NSE (Nash-sutchlifft Efficiency). Hasil yang diperoleh penyimpulkan bahwa penyimpangan sangat mungkin terjadi akibat pola distribusi hujan yang digunakan. Sebagaimana tujuan dalam penelitian ini, penyimpangan pada pola distribusi hujan Mononobe memiliki rerata 9,24%, untuk pola distribusi hujan ABM memiliki rerata penyimpangan sebesar 28,84%, dan untuk pola hujan Tadasi Tanimoto penyimpangan sebesar -19,33%. Hidrograf banjir pada hujan yang berdurasi 3 jam pada metode Mononobe dan ABM memiliki Interpretasi yang lebih baik dimana hasil dari nilai NSE mendekato angka 1, dan untuk metode Tadashi Tanimoto yang berdurasi 3,4,5,6 dan 7 memiliki Interpretasi yang lebih baik

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Hidrograf satuan sintetik, Nakayasu, Penyimpangan.
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 18 Nov 2022 07:53
Last Modified: 18 Nov 2022 07:53
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/33276

Actions (login required)

View Item View Item