ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 0-24 BULAN DI KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT

Daffa Muhammad, Rizky (2022) ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 0-24 BULAN DI KECAMATAN LABUAPI LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Naskah Publikasi - Daffa Muhammad Rizky (H1A019023).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (394kB)
[img] Text
KTI-Daffa Muhammad Rizky (H1A019023).pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Beberapa faktor yang berperan dalam mempengaruhi kejadian stunting adalah tingkat pendidikan, status sosial ekonomi, MPASI yang tidak adekuat, dan pemberian ASI yang tidak eksklusif. Kabupaten Lombok Barat mengalami masalah stunting yang serius, untuk balita usia 0-59 bulan sebesar 33,61%. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita usia 0-24 bulan di Kecamatan Labuapi Lombok Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan metode cross-sectional menggunakan simple random sampling. Subyek penelitian ini adalah ibu atau pengasuh balita yang ada di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Data dianalisis dengan uji fisher dan uji regresi logistik. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa 79% balita stunting memiliki riwayat usia pemberian MPASI yang tidak sesuai, 66% memiliki riwayat jenis pemberian MPASI yang tidak sesuai, 76% memiliki riwayat frekuensi pemberian MPASI yang tidak sesuai, 31% tingkat pendidikan orang tua menengah, 74% memiliki pendapatan orang tua ≤ UMK (Rp2.207.212)/bulan, 79% memiliki riwayat pemberian ASI Eksklusif. Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat usia pemberian MPASI (p=0,000), jenis pemberian MPASI (p=0,004), frekuensi pemberian MPASI (p=0,007) dan status sosial ekonomi keluarga (p=0,000). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara usia pemberian MPASI, jenis pemberian MPASI, frekuensi pemberian MPASI dan status sosial ekonomi dengan kejadian stunting pada balita usia 0−24 bulan, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada balita usia 0-24 bulan di Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): Stunting, MPASI, sosial ekonomi, tingkat pendidikan, ASI eksklusif
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions: Fakultas Kedokteran
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 27 Dec 2022 02:29
Last Modified: 27 Dec 2022 02:29
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/34002

Actions (login required)

View Item View Item