RISKY WULAN, RAMADHANI (2023) PENOLAKAN PELAKSANAAN SANKSI KEBIRI KIMIA OLEH DOKTER TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK (Studi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak dan Kode Etik Kedokteran Indonesia). S1 thesis, Universitas Mataram.
![[img]](http://eprints.unram.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
SKRIPSI RISKY WULAN RAMADHANI.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB) |
|
|
Text
JURNAL RISKY WULAN RAMADHANI.pdf Download (146kB) | Preview |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan dan pelaksanaan kebiri kimia yang dilakukan oleh dokter serta penolakan dokter berdasarkan hukum pidana di Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, dan menggunakan dua metode pendekatan, yaitu pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Berdasarkan Undang-Undang No 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak kebiri kimia merupakan tindakan tambahan dan peraturan pelaksana kebiri kimia mengatur bahwa dokter sebagai tim pelaksana kebiri kimia atas perintah Jaksa, namun Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menolak untuk melaksanakan kebiri kimia karena dinilai melemahkan daya fisik seseorang sehingga bertentangan dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia. Adanya penolakan dari dokter berdasarkan hukum pidana hal tersebut dapat dianggap sebagai obstruction of justice. Oleh karena itu seharusnya dokter lebih mematuhi perintah Undang-Undang untuk melaksanakan kebiri kimia karena Undang-Undang lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia yang hanya berlaku bagi profesi dokter
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| Keywords (Kata Kunci): | Penolakan Dokter, Kebiri Kimia, Obstruction Of Justice |
| Subjects: | K Law > K Law (General) |
| Divisions: | Fakultas Hukum |
| Depositing User: | Meike Megawati |
| Date Deposited: | 21 Feb 2023 10:33 |
| Last Modified: | 21 Feb 2023 10:33 |
| URI: | http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/35261 |
Actions (login required)
 |
View Item |
