SISTEM MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK PENCEMARAN ZAT TERLARUT AKIBAT BUDIDAYA LOBSTER TERHADAP BIOTA LAUT DI SEKOTONG LOMBOK BARAT

FIDYAH AJENG, WULANDARI (2023) SISTEM MONITORING BERBASIS INTERNET OF THINGS UNTUK PENCEMARAN ZAT TERLARUT AKIBAT BUDIDAYA LOBSTER TERHADAP BIOTA LAUT DI SEKOTONG LOMBOK BARAT. S1 thesis, Universitas Mataram.

[img] Text
Laporan Tugas Akhir Fidyah Ajeng W_F1B018020.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)
[img] Text
Jurnal Skripsi Fidyah Ajeng_F1B018020.pdf
Restricted to ["security_typename_anyone" not defined]

Download (750kB)

Abstract

Peraturan pemerintah Republik Indonesi nomor 19 tahun 1999 tentang pengendalian pencemaran dan/atau perusakan laut Ayat 2 yang berbunyi “Pencemaran laut adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan laut oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan laut tidak sesuai dengan baku mutu dan/atau fungsinya” disimpulkan bahwa dari kegiatan budidaya lobster dapat mengakibatkan turunnya kualitas ke tingkat tertentu dan menyebabkan laut tidak sesuai dengan baku mutunya. Metodologi dimulai dari studi literatur, analisa kebutuhan perangkat keras dan perangkat lunak, perancangan sistem perangkat keras dan perangkat lunak sistem monitoring. Pengujian 3 titik sampel yaitu pinggir pantai, pertengahan pantai, dan dititik ketiga tambak lobster. . Jarak antara tempat budidaya dan pinggir pantai yang terlihat pada google earth 376 meter, sehingga pertengahan antara tempat budidaya dan pinggir pantai diambil jarak 188 meter.Sistem pemantauan mampu mengirimkan data hasil pengukuran sensor sebesar 1007,2 PPM, 1289 PPM, dan 1649,1 PPM melalui koneksi internet ke smartphone pengguna dan dipantau melalui aplikasi Blynk, sistem pemantauan zat terlarut dapat diterapkan pada tambak di Sekotong Lombok Barat melalui komunikasi LoRa dengan batas jarak saat pengujian sepanjang 400 meter kemudian diteruskan ke Server Blynk menggunakan WiFi ESP32 sehingga dapat terpantau melalui aplikasi pada Smartphone dengan jarak tambak sepanjang 376 meter, berdasarkan hasil pengujian parameter kualitas air dari ketiga titik sampel didapatkan nilai rata-rata TDS sebesar 1315,3 PPM sehingga kualitas air pada tambak budidaya lobster tersebut telah melebihi nilai maksimum TDS untuk kegiatan budidaya yaitu 1000 PPM sesuai dengan kriteria mutu pada peraturan pemerintah nomor 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air pada kelas III residu terlarut.

Item Type: Thesis (S1)
Keywords (Kata Kunci): TDS (Total Dissolved Solid), ESP32, Internet of Things, Monitoring, Budidaya
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknik
Depositing User: Meike Megawati
Date Deposited: 30 Mar 2023 04:35
Last Modified: 30 Mar 2023 04:35
URI: http://eprints.unram.ac.id/id/eprint/35603

Actions (login required)

View Item View Item